Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angin Siang

3 Desember 2022   08:54 Diperbarui: 3 Desember 2022   09:00 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angin Siang
Tung Widut

Hembusan angin semilir
Hembusan nafas  membendung
Rasa  dalam

Angin yang menjadi saksi
Saat kau menyatakan tak memilihku lagi
Dia saat itu di sampingmu
Merayu Nemanja di depan mata

Angin siang menjadi amarah
Mengunci daya kekuatan
Bibir terkatup tak mampu lagi
Menyebut namamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun