Angin Siang
Tung Widut
Hembusan angin semilir
Hembusan nafas  membendung
Rasa  dalam
Angin yang menjadi saksi
Saat kau menyatakan tak memilihku lagi
Dia saat itu di sampingmu
Merayu Nemanja di depan mata
Angin siang menjadi amarah
Mengunci daya kekuatan
Bibir terkatup tak mampu lagi
Menyebut namamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!