Mohon tunggu...
Tung Widut
Tung Widut Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

Guru suka repot

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sisa Hujan Semalam

10 Oktober 2022   09:18 Diperbarui: 10 Oktober 2022   09:29 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Semalam
Tung Widut

Genangan air pada jalanan
Bercerita tetang hujan semalam
Melenyapkan bintang yang kan datang
Menemani hati gundah  

Genangan air pada jalanan memberi tanda
Hujan mengujam dengan deras
Tanpa ampun  berbanjiri tanah

Genangan air dijalanan menjadi memori
Tak seorang mampu menghindari
Bila Tuhan benar memberi
Hujan yang ditunggu  datang malam hari

Genangan air di jalanan memberi peringatan
Ada yang salah dalam kehidupan
Seharusnya begitu  cepat harus hilang
Mengalir pada tempat yang lebih rendah

Genangan air di jalanan menjadi PR
Cepat tanggap para pemegang kebijakan
Seharusnya tak terjadi
Bila hidup sesuai yang di 

Dok Pribadi
Dok Pribadi
jalani

Genangan air di jalanan jangan sampai membawa kurban
Di dalam menyimpan ranjau bahaya
Terjerembab kala dilewati
Bila diri tak punya hati-hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun