Ku pandangi daun pepohonan yang bergoyang-goyang tertiup angin. Iya, dia orang tua yang jahat, untuk apa aku harus peduli dengan keadaannya. Namun dia tetaplah seorang perempuan yang mempertaruhkan nyawanya demi membiarkan aku hidup di dunia ini. Sakit hati dan kebencian ini sampai kapanpun tidak akan pernah usai, selama aku tak pernah berusaha memperbaiki hubungan dengannya.Â
Aku yakin dengan kasih sayang, ibu akan kembali luluh dan menjadi seorang ibu yang menyayangi anak-anaknya. Hanya butuh kesabaran, dan keikhlasan. Ibu bukan monster yang mengerikan, hanya saja tekanan batin yang dia alami semasa menikah justru menjadi trauma yang berakibat kekerasan.Â
Bu, pulang lah.
Indramayu, 01 Mei 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H