Mohon tunggu...
Putri GIOK
Putri GIOK Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation

Saya seorang Penulis, Copy Writer, Influencer, Public Relation yang terlahir dari Mama yang berasal dari Suku Ondae Poso, Sulawesi Tengah campur Banjar, Kalimantan Selatan dan Papa yang asli Sunda, Jawa Barat. Saya hobi menulis dan senang mendeskripsikan hampir semua perasaan, pengalaman dan apapun yang saya lihat. Saya juga senang dan suka menulis Cerpen. Salam dan bravo selalu ONDAE!!! Ohya skefo, saya pernah selama hampir 20 tahun menjalani profesi sebagai Jurnalis di koran lokal, majalah komunitas dan terakhir di Harian Bisnis Indonesia. Terima kasih!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ubah Mindset Konsumtif Jadi Produktif

6 September 2023   22:05 Diperbarui: 6 September 2023   22:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Berbisnis di tahun 2021 tentu berbeda dengan berbisnis di tahun 2001. Perkembangan dunia digital telah banyak membantu jalannya bisnis dan bahkan melahirkan bisnis-bisnis baru.

Perkembangan teknologi dan dunia digital bisa dibilang telah mempengaruhi bagaimana jalannya bisnis di masa sekarang. Jika kita lihat sekilas, kita bisa menemukan bagaimana berbagai perusahaan telah mengubah dan mengimprovisasi konsep bisnisnya, dan sebagian bahkan mengeluarkan konsep yang benar-benar baru.

Sebut saja industri marketplace contohnya. Di tahun awal-awal marketplace muncul, kita tentu tahu bahwa hanya consumer dan end user saja yang menggunakan platform tersebut untuk berjual beli. Namun di masa sekarang, bahkan brand multinasional juga masuk ke dalam platform jual beli tersebut.

Dan tidak hanya berhenti sampai di sana, marketplace juga merambah ke berbagai bidang transaksi digital. Pembayaran utilitas rumah contohnya, sampai investasi on the go. Semuanya ada!

Ini membuktikan bahwa perkembangan dunia digital menghilangkan batas-batas yang selama ini mengekang sebuah bisnis dan membuka kesempatan baru untuk melebarkan sayap.

Bahkan untuk kebutuhan rumah tangga seperti sayur mayur, ikan, daging, telur, hingga bumbu dapur, kini bisa kita beli melalui aplikasi yang disebut dengan pasarloka, yaitu tempat berbelanja berbagai kebutuhan dapur secara online. Namun biasanya pasarloka ini terbatas hanya melayani konsumen di wilayah tertentu saja. Misalnya kalau di Makassar, ada makassarbuah, upfresh.mks, dan buahkitamakassar, yang khusus menjual berbagai macam buah segar dan frozen food, serta telur ayam.

Ada juga makassarpasar dan pasar.onlinemakassar, yang menjual berbagai kebutuhan dapur dan rumah tangga lainnya, mulai dari sayur mayur, ikan dan daging segar, berbagai bumbu dapur basah dan kering, hingga sirup, gula merah, dan berbagai kebutuhan lainnya. Itu semua tersedia di berbagai aplikasi pasarloka yang ada di Makassar. Namun jangkauannya hanya sekitar wilayah Makassar saja hingga radius kurang lebih 3 km dari Kota Makassar, misalnya wilayah Gowa dan Maros yang berdekatan dengan Kota Makassar.

Berikut beberapa tips sebelum melakukan transaksi di pasarloka :

  • Pilih E-Commerce Terpercaya
  • Perhatikan Verifikasi E-Commerce
  • Periksa Rating E-Commerce
  • Baca Ulasan dan Deskripsi Produk
  • Pilih Cara Membayar yang Aman
  • Cek Pengiriman Barang

Namun, tidak semua barang di pasarloka adalah barang yang benar-benar kita butuhkan. Terkadang karena kemampuan seorang influencer, membuat kita terpengaruh untuk membelinya.

Ada baiknya kita memperhatikan hal-hal berikut ini sebelum berniat membeli sesuatu di e-commerce:

  • Bedakan antara kebutuhan dan keinginan
  • Pertimbangkan dengan matang
  • Takar kemampuan diri
  • Sesuaikan barang yang dibeli

Internet membuat kita mudah sekali berbelanja dengan banyak sekali pilihan. Jika kita merasa perlu untuk mengontrol belanjaan supaya tidak berlebihan, ikuti tips-tips berikut ini:

  1. Identifikasi hal-hal yang kita punya
  2. Temukan aktivitas lain selain bermedia sosial
  3. Tunggu satu minggu
  4. Putus sumber informasi promosi diskon belanja
  5. Hapus aplikasi belanja di smartphone
  6. Pahami kebutuhan kita sendiri

Bagaimana memilah antara yang memang kita butuhkan dan yang kita inginkan? Mana yang jadi prioritas?

Definisi dari "keinginan" adalah barang yang diingini, harapan, atau hasrat. Singkatnya, rasa "Keinginan" itu dilandaskan atas rasa suka dan yang pasti selalu ada banyak pilihan. Misalnya, saya membutuhkan baju putih, tapi saya suka dengan warna biru, tapi saat itu saya membutuhkan baju warna putih. Ketika melihat baju warna biru saya tertarik dan mau membelinya padahal yang saya butuhkan adalah baju warna putih. Di satu sisi, saya tahu kalau saya sudah punya banyak baju warna biru. Ditambah lagi, model baju tersebut juga unik dan gak pasaran, sehingga saya ingin membelinya.

Nah kalau kebutuhan, biasanya diawali karena keharusan atau kondisi yang memang mendesak saya untuk membeli barang tersebut. Contohnya, minggu depan saya mau wawancara kerja pertama kali, sehingga memaksa saya untuk mengenakan sepatu pantofel. Kemudian saya pergi ke suatu mal dan melihat sepatu pantofel seperti yang saya butuhkan. Di sampingnya ada sepatu Loafers yang lebih saya suka dengan model yang lebih menarik. Tapi karena sepatu pantofel sedang saya butuhkan untuk wawancara besok, ya jadi prioritas saya adalah ya pantofel.

Bagaimana caranya menentukan mesti membeli barang yang kita inginkan dan yang dibutuhan?

Jawabannya mudah. Kita harus tenang sejenak dan coba untuk memikirkan hal-hal berikut ini sebelum memutuskan mana yang akan dipilih:

1. Jangan hanya sekali pakai

2. Sesuaikan dengan bajet

3. Beli barang yang belum pernah dimiliki sebelumnya

4. Urgent atau tidak, buat sekarang?

5. Kalau tidak beli sekarang, nggak papa nggak sih?

6. Barang yang dibeli akan terus terpakai dan berguna nggak ya?

Pentingnya mengutamakan kebutuhan dibandingkan keinginan

Bagaimana mengatur keuangan agar antara belanja, menabung dan investasi bisa tetap seimbang?

  • Menyadari Pemasukan dan Pengeluaran
  • Merencanakan Pengeluaran
  • Tahan Diri untuk Berbelanja

Upayakan untuk selalu menjaga kondisi keuangan kita agar tetap stabil dan berjalan lancar dengan beberapa cara berikut ini:

  • Dengan Anggaran, Pengelolaan Keuangan Jadi Lebih Baik
  • Punya Tujuan Keuangan yang Ingin Diwujudkan
  • Mulailah Menabung Secara Teratur
  • Sisihkan Dana untuk Investasi
  • Kelola Uang Belanja dengan Cerdas
  • Alihkan Pengeluaran yang Bersifat Tidak Efektif
  • Selalu Evaluasi Keuangan secara Berkala

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun