Jika berbicara tentang pelatih asing di dunia sepak bola Inggris, sebetulnya tidak banyak pelatih dari Jerman yang menukangi tim-tim di negeri Ratu Elizabeth itu. Namun diantara nama yang tidak banyak tersebut, dua diantaranya merupakan sensasi dan sering mendapat perhatian luas di jagad si kulit bundar akhir-akhir ini. Siapakah dua pelatih tersebut? Benar. Jurgen Klopp dan Thomas Tuchel.
Bisa dibilang Jurgen Klopp adalah pelatih Jerman tersukses di Inggris sampai saat ini. Mulai bergabung dengan Liverpool pada tahun 2015, Klopp berhasil mempersembahkan empat trophi bagi The Red. Dua dari empat trophi tersebut merupakan juara yang tidak main-main, Liga Champion dan Liga Primer Inggris.
Khusus untuk trophi Liga Primer Inggris mungkin adalah yang paling spesial bagi para penggemar Liverpool. Maklum klub yang bersemboyan You'll Never Walk Alone (YNWA) tersebut sudah puasa gelar selama 30 tahun. Gelar yang diperoleh setelah ditukangi oleh sembilan pelatih tersebut seperti penghapus sebuah kutukan. Ya, para fans rival Liverpool sering memelesetkan YNWA yang merupakan kependekan dari You'll Never Walk Alone menjadi You'll Never Win Again. Sadis.
Keberhasilan Klopp menukangi Liverpool tersebut pun diakui oleh Fifa. Sang Mantan Pelatih Borussia Dortmund menyabet gelar sebagai Pelatih Terbaik versi Fifa dua kali berturut-turut, yakni tahun 2019 dan 2020.
Namun sayang, setelah menjalani dua musim yang luar biasa, kini Liverpool bersama Klopp seperti tenggelam dalam persaingan tertinggi, baik di Liga Inggris maupun di Liga Champion. Sempat dijagokan sebagai kandidat kuat untuk mempertahankan trophi Liga Inggris di awal-awal musim, The Red seperti lesu darah di pertengahan. Kini Mohamed Salah dkk terdampar di peringkat ke tujuh Liga Inggris. Dengan poin 54 Sang Juara tahun lalu terpaut 26 poin dengan Manchester City yang berada di pucuk daftar sementara. Dari 33 pertandingan pasukan Klopp sudah menelan 9 kali kekalahan. Adapun sisanya 9 kali imbang dan 15 kali menang.
Yang menarik, ketika Klopp seperti tenggelam dari persaingan tertinggi, Thomas Tuchel, pelatih Jerman yang lain yang juga mantan pelatih Dortmund, menyeruak dan menyedot perhatian di Liga Inggris.
Tuchel ditunjuk menjadi pelatih Chelsea menggantikan Frank Lampard yang dinilai berkinerja kurang memuaskan. Tuchel sendiri sebelumnya dipecat oleh manajemen Paris Saint Germain Perancis. Ada beberapa hal yang disinyalir menjadi alasannya. Hasil pertandingan PSG yang dinilai kurang memuaskan. Ada pula yang memberitakan bahwa menurut Tuchel sendiri hal itu ada kaitannya dengan perselisihan dengan direksi klub berkaitan dengan transfer pemain.
Sejatinya saat bersama PSG, Tuchel juga telah mempersembahkan banyak prestasi. Beberapa diantaranya adalah juara Liga Perancis tahun 2019 dan 2020, Piala Perancis 2020, Piala Liga Perancis 2020, Piala Super Perancis 2018 dan 2019. Di samping itu Tuchel juga berhasil mengantarkan ke Final Liga Champion tahun lalu. Catatan hebat lainnya adalah Tuchel menorehkan catatan kemenangan sebesar 76,5 persen yang merupakan tertinggi dalam sejarah Liga Perancis. Saat PSG ditinggal pun berposisi tidak buruk, berada pada peringkat tiga dan hanya berselisih satu poin dengan pemuncak klasemen.
Maka ketika menggantikan Lampard di Chelsea pun Tuchel langsung menunjukkan gebrakan. Ia membuat rekor dengan 14 pertandingan pertama tidak terkalahkan di semua ajang. Kekalahan pada pertandingan ke 15 pun diderita karena Chelsea harus bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke 29. Al hasil, dengan kepiawaiannya, sampai pekan ke 34 Tuchel mengantarkan Chelsea nangkring di peringkat ke 4 Liga Inggris.
Tidak hanya itu, sorotan ke Tuchel pun juga semakin ramai berkat hasil luar biasa di Liga Champion. Ia berhasil mengantar The Blues melaju ke final setelah menaklukkan raksasa Spanyol dan pengumpul gelar terbanyak sampai saat ini di ajang itu: Real Madrid. Anak asuh Zinedine Zidane dipaksa bertekuk lutut dengan skor 2 : 0 di leg kedua. Hasil itu menjadikan The Blues unggul meyakinkan dengan agregat 3 : 1 setelah sebelumnya mampu meredam Los Blancos di kandang dengan skor 1 : 1.
Sebuah kemenangan yang berarti cukup besar untuk Tuchel dan Chelsea. Dengan keberhasilan itu Tuchel mencatatkan diri sebagai pelatih pertama yang berhasil ke final Liga Champion dua kali berturut-turut dengan dua klub yang berbeda. Ia pun secara tidak langsung mampu menunjukkan diri tidak lebih jelek dari tahun kemarin yang mana mampu mengantarkan PSG ke final. Adapun PSG sendiri musim ini gagal ke final setelah dihentikan klub Inggris yang lain, yakni Manchester City.
Apapun hasil dari laga final nanti Tuchel sudah menunjukkan ke dunia bahwa dirinya bukanlah pelatih kaleng-kaleng. Tentu cerita itu akan lebih indah jika ia mampu mempersembahkan trophi Liga Champion ke Chelsea di musim pertamanya. Mampukah sang kompatriot Klopp berhasil melakukannya...?I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H