Seperti kebanyakan anak laki-laki, saya dulu juga pernah menyukai film-film super hero. Salah satu film super hero favorit saya adalah Spider Man. "With great power comes great responsibility," itulah kata-kata dalam film Spider Man versi Tobey Maguire yang melekat pada ingatan saya sampai saat ini.
Mengapa Spider Man khususnya yang diperankan oleh Tobey Maguire begitu menarik bagi saya? Alasan pertama mungkin karena film ini memang booming pada masanya. Kedua karena penggarapannya menurut saya sangat bagus, editing, dan aksi-aksinya sangat keren. Ketiga proses menjadi Spider Man meski khayal tetap masuk akal secara scifi. Dan yang keempat karena karakter Peter Parker yang digambarkan dalam film itu sangat menarik, sosok yang begitu lugu dan culun tetapi ternyata mempunyai sesuatu yang luar biasa di baliknya.
Dulu saya juga memimpikan seandainya saya punya kekuatan di balik diri saya. Orang lain mungkin memandang saya orang yang biasa-biasa saja, tetapi alangkah indahnya jika seandainya ternyata saya punya kekuatan lain, dalam hal bela diri misalnya. Tetapi dengan berkembangnya waktu, saya sadar bela diri dan olah kanuragan bukanlah dunia saya. Tetapi saya tidak berhenti untuk terus mencari sesuatu yang mungkin saya punyai dan dapat saya kembangkan menjadi 'kekuatan lain' di balik kehidupan saya yang biasa.
Di balik seabreg cita-cita saya dari waktu kecil dulu misalnya sebagai pegawai bank, penemu, tentara, pemain bola, guru, dan lain sebagainya ternyata saya juga mempunyai kegemaran menulis. Pada waktu di SD dulu saya pernah menulis pengalaman nyata yang dinilai bagus oleh guru saya. Pada saat SMP dan SMA saya gemar menulis puisi meski jarang dipublikasikan. Pada saat kuliah, puisi saya pernah dipublikasikan di media kampus dan media lain. Sempat pula ikut lomba dan mendapat sepuluh besar.
Pada sekitar tahun 2000 an ketika media sosial Facebook booming, saya pun banyak menulis di sana. Tulisan-tulisan sederhana tentang motivasi dan hal-hal yang menginspirasi. Beberapa teman pun ada yang menyarankan tulisan-tulisan itu dibuat buku. Ada juga yang menyarankan untuk ditransformasiklan menjadi media lain yang menarik, misalnya video-video motivasi.
Bersamaan dengan proses menulis di tengah-tengah pekerjaan reguler saya di dunia pendidikan, saya pun berpikir: adakah kekuatan 'super hero' yang saya cari selama ini adalah di bidang kepenulisan?
Aktifitas saya di Facebook mengantarkan saya mengikuti sebuah group kepenulisan. Dari informasi di group itu saya pun akhirnya tergabung sebagai penulis kontributor di sebuah media on line. Selang beberapa waktu saya menggeluti menjadi kontributor media on line, aktivitas menulis on line itu ternyata juga menghasilkan nominal penghasilan yang lumayan. Bahkan pernah mencapai nominal jutaan per bulan. Ya mulai saat itu menulis on line menjadi pekerjaan sampingan saya yang sehari-hari bekerja di sebuah lembaga pendidikan.
Meski terkesan lebay dan mengada-ada, saya mengibaratkan diri saya seperti Peter Parker. Pada saat bekerja di lembaga pendidikan formal saya adalah manusia biasa seperti Peter Parker yang menjadi mahasiswa dan pengantar pizza. Namun ketika pekerjaan itu telah usai, saya berubah menjadi seorang penulis yang saya ibaratkan seperti Spider Man. Dengan kekuatan Spider Man, Peter Parker mampu bergelantungan dari puncak gedung satu ke lainya di kota New York. Dengan kekuatan saya sebagai penulis saya bebas bergelantungan dari Sabang sampai Merauke. Dari Beijing sampai Amerika. Dari Rusia sampai antariksa.Â
Sebagai Spider Man, Peter Parker menebarkan kebermanfaatan dengan membasmi kejahatan. Sebagai penulis saya mencoba menebarkan kebermanfaatan lewat inspirasi dan pengetahuan.
Ketika Peter Parker sibuk sebagai Spider Man, maka kuliahnya terganggu. Sama dengan saya ketika terlalu memforsir waktu, tenaga, dan pikiran dalam menulis maka main job sedikit banyak akan terganggu. Maka menyikapi hal itu, jika menulis menjadi pilihan pekerjaan sampingan kita, yang terpenting menurut saya adalah manajemen waktu.Â