Keberadaan keris tidak hanya diakui di tanah air tetapi juga dunia. Yang sangat membanggakan, pada tanggal 25 November 2005 Organisasi Pendidikan, Pengetahuan , dan Kebudayaan PBB yakni UNESCO mengakui keris sebagai warisan budaya dunia tak bendawi asal Indonesia. Keberhasilan ini tentu saja bukan hal yang main-main, karena keris-keris dari negara tetangga tidak diakui PBB sebagai Warisan Budaya seperti keris Indonesia.
A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, demikian UNESCO menyebutnya. Aspek non bendawi dari kerislah yang membuatnya mendapat pengakuan tersebut. Aspek oral and tangible itu diantaranya adalah sejarah, tradisi, fungsi sosial, seni, falsafah, simbolisme dan aspek mistik.
Pengakuan keris sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan dari UNESCO tentu hal yang sangat luar biasa. Dan yang menambah kehebatannya Direktur Jenderal UNESCO pada saat itu, Koichiro Matsuura mengakui keberadaan tradisi keris yang masih terus berlanjut lebih hebat dari Samurai Jepang.
"Masih hidup dan dihayati, tradisi masih berlanjut. Berbeda dengan budaya Samurai di Jepang yang kini sudah mati," demikian ucap Sang Direktur Jenderal Unesco sekitar lima belas tahun yang lalu.
***
Itulah keris, salah satu senjata tradisional yang menjadi puncak-puncak budaya nasional Indonesia. Sebuah karya hasil dari perjalanan teknologi, budaya, dan peradaban nusantara yang begitu mengagumkan yang diakui tidak hanya di tanah air tetapi juga tingkat dunia.
Sebagai senjata dan pusaka, banyak peristiwa sejarah dan peristiwa besar yang telah dilalui serta mengirinya. Dan memasuki dunia modern ini keris tidak kehilangan daya guna dan fungsinya. Bukan hanya sebagai karya seni, pelengkap busana, dan barang kolektif, tetapi juga warisan budaya yang memperkaya khazanah bangsa. Sebuah karya yang diakui sebagai warisan budaya dunia dan menegaskan eksistensi serta karakter budaya bangsa di kancah internasional.
Renungan inspiratifnya: para leluhur zaman dahulu telah meninggalkan kepada kita sebuah karya mengagumkan yang diakui sebagai master piece dan warisan budaya dunia, lalu apa yang bisa kita tinggalkan untuk generasi ke depan setelah kita...?I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H