Keris Empu Gandring merupakan senjata yang dipakai Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung, seorang kepala daerah di Tumapel, lewat intrik yang ditimpakan ke seorang prajurit bernama Kebo ijo. Ken Arok kemudian menjadi pemimpin Tumapel dan selanjutnya dikenal sebagai pendiri Kerajaan Singasari. Tragisnya akhir hayat Ken Arok juga berakhir dengan keris yang sama dengan melibatkan putra Tunggul Ametung, Anusapati.
Beberapa sumber menyebut kualitas keris terbaik berasal dari masa kerajaan Majapahit. Pada sekitar era itu munculah keris-keris terkenal yang melegenda seperti misalnya Kanjeng Kyai Ageng Sengkelat dan Nagasasra Sabuk Inten. Selanjutnya pada era kerajaan Mataram keberadaan keris juga berkembang pesat. Pada sekitar masa itu munculah keris-keris terkenal seperti Kyai Ageng Kopek, dan Kyai Joko Piturun.
Tetapi keberadaan keris sudah dikenal jauh sebelum zaman Majapahit dan Mataram. Sebagai hasil dari perkembangan budaya, sejarah keris membentang panjang ratusan tahun sebelumnya. Asal-usulnya memang belum bisa dipastikan, tetapi yang jelas sudah eksis di Pulau Jawa.
Prasasti tertua yang ditemukan yang telah menggambarkan keberadaan keris adalah Prasasti Batu di Desa Dakuwu, Grabag, Magelang, Jawa Tengah yang diperkirakaan dibuat sekitar abad 5 Masehi dengan adanya gambar senjata seperti kapak, sabit, belati, pisau dan bentuk menyerupai keris. Bukti berikutnya adalah prasasti perunggu di Karangtengah berangka tahun 842 Masehi. Keberadaan keris kemudian sepertinya sangat populer di zaman Majapahit dan menyebar ke seluruh penjuru nusantara lewat ekspedisi, penaklukan atau aktivitas yang lain seperti perdagangan.
Menurut pengrajin keris di Ponorogo, tempat penulis berasal, keris pada zaman dahulu dibuat dengan menggunakan bahan batu meteor. Sedang saat ini menggunakan nikel. Atau lengkapnya besi, baja, dan nikel, serta beberapa bahan tambahan lainnya. Keris berbahan meteor ini banyak ditemui pada masa Kerajaan Majapahit dan Mataram era Sultan Agung.
Bahan batu meteor juga dipakai untuk membuat keris legendaris Empu Gandring. Dengan bahan dari batu meteorit Keris Empu Gandring menjadi keris yang ampuh sehingga bisa menembus Kasaktian Tunggul Ametung dan Ken Arok.
Keris merupakan senjata tradisional penting pada masa kerajaan-kerajaan zaman dahulu, khususnya di pulau Jawa. Keberadaan karya cipta ini tidak hanya sebagai senjata untuk berperang atau membela diri, tetapi lebih dari itu merupakan pusaka, lambang kesatriaan, dan bahkan bisa menjadi lambang kekuasaan seorang raja. Keris sebagai lambang raja yang sedang bertakhta ini sampai saat ini masih ada di Yogyakarta dengan Keris Kyai Ageng Kopek.
Pada zaman perjuangan kemerdekaan, Pangeran Diponegoro yang terkenal karena mengobarkan perang Jawa juga mempunyai senjata berupa keris dengan nama Keris Naga Siluman. Panglima Tentara Nasional Indonesia (dulu bernama TKR) yang pertama, Jenderal Sudirman, juga mempunyai keris. Dalam berbagai foto tampak Pemimpin Perang Gerilya melawan Belanda yang kesohor tersebut menyandang keris.
Presiden Indonesia yang pertama, Bung Karno, pun juga dipercaya mempunyai keris. Sampai saat ini berkaitan sekitar kepemilikan keris dan nama keris Bung Karno masih menjadi perdebatan. Satu-satunya hal yang bisa menjadi pertimbangan berkaitan dengan keris Bung Karno adalah sekitar tahun 1955 beredar foto resmi Sang Proklamator dengan sebilah keris.
Sampai sekarang keris masih banyak ditemui dalam kehidupan masyarakat yang serba modern, meski mungkin fungsinya sudah ada yang bergeser dari awal penciptaannya. Beberapa fungsi dan kegunaan keris yang masih banyak ditemui dalam masyarakat dewasa ini diantaranya adalah sebagai karya seni, pelengkap busana, sebagai koleksi, sebagai pelengkap seremoni upacara adat, dan simbolisme.
Pemimpin dan tokoh nasional saat ini yang juga pernah diberitakan berinteraksi dengan keris diantaranya adalah Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo. Presiden Jokowi mempunyai keris bernama Kyai Tengara. Keris tersebut sudah dihibahkan ke Museum Keris Nusantara Kota Solo tahun 2017. Sedang Prabowo diberitakan beberapa kali memberikan dan mendapat hadiah berupa keris. Termasuk diantaranya keris yang diberikan ke Presiden Jokowi pada momen Kejuaran Pencak Silat Internasional ke 17 tahun 2016. Tokoh nasional lain yang juga mempunyai banyak koleksi keris adalah Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politikus Gerindra tersebut dikabarkan mempunyai koleksi keris tak kurang dari 1.000 bilah.