Sampai saat ini, masa keemasan Demokrat terjadi pada tahun 2009. Selain kembali memenangkan Pilpres bersama SBY dengan perolehan 60 persen suara lebih, pada saat itu Demokrat memperoleh suara sebanyak 20,4 persen suara nasional dengan mendapatkan 150 kursi di DPR.
Sayang setelah keberhasilan itu, pada tahun-tahun berikutnya Demokrat sebagai partai penguasa disibukkan dengan pusaran korupsi yang menyangkut Bendahara Umum Partai, Ketua Umum Partai dan Menterinya di Kabinet. Pada pemilu-pemilu selanjutnya bisa dibilang Demokrat gagal.
Jika diibaratkan dengan Majapahit, SBY bisa dibilang seperti Raden Wijaya. Pendiri sekaligus menjadi raja. Perputaran waktu dan regulasi mengharuskan dirinya untuk regenerasi. Dan sampailah pada Sang Putra, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menjadi raja.
Dan kini Sang Raja Muda harus memegang kendali Demokrat dengan situasi yang berbeda pada tahun 2004 atau 2009. Ia kini menjadi oposisi dengan perolehan suara yang sangat menurun dari waktu-waktu sebelumnya.
Juga yang harus diwaspadai adalah munculnya aroma-aroma perpecahan. Seperti isu kudeta partai yang desas desusnya melibatkan Mantan Panglima TNI yang diangkat era Presiden SBY, Moeldoko.
Seperti Majapahit, setelah sepeninggal Raden Wijaya dulu Majapahit juga dilanda pemberontakan besar yakni pemberontakan Kuti yang memaksa putra sekaligus penggantinya, Prabu Jayanegara, meninggalkan istana. Salah satu alasan pemberontakan itu menurut beberapa sumber adalah tidak puasnya penobatan Jayanegara sebagai raja.
Singkat cerita pemberontakan Kuti akhirnya dapat dipadamkan dengan Gajah Mada sebagai salah satu tokoh sentralnya. Gajah Mada akhirnya menjadikan Majapahit mencapai puncak kejayaannya bersama Raja Hayam Wuruk. Sedangkan Jayanegara tewas beberapa tahun setelah pemberontakan Kuti oleh tabibnya sendiri.
Jika kudeta yang berhembus di Demokrat diibaratkan pemberontakan Kuti, adakah Gajah Mada di Demokrat yang mampu memdamkannya? Adakah AHY bisa mengeluarkan Demokrat dari situasi pelik ini ataukah bakal bernasib seperti Jayanegara? Lalu kapankah masa keemasan itu? Apakah SBY adalah Raden Wijaya sekaligus Hayam Wuruk?
Ujian berat ada dipundak Sang Putra Mahkota, dan sedikit banyak kepiawaiannya akan kita lihat menuju Pilpres tiga tahun lagi...I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H