Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hebat Sekali, Ternyata Ada Karya dari Papua yang Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia

23 Februari 2021   20:58 Diperbarui: 23 Februari 2021   21:37 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Noken Papua (Sumber: akurat.co)

Harus diakui, saat-saat ini memang Papua merupakan salah satu daerah yang paling rawan akan gangguan keamanan di tanah air. Aksi-aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Merdeka sering kali membahayakan dan mengakibatkan korban jiwa, baik dari masyarakat sipil maupun pihak keamanan TNI dan Polri.

Tetapi Papua bukan hanya tentang KKB. Ternyata di daerah paling timur Indonesia tersebut banyak hal-hal unik yang menaarik untuk diulik lebih dalam. Salah satunya adalah karya tradisional mereka.

Nah salah satu karya tradisional yang terkenal di Papua adalah Noken. Noken adalah tas tradisional dari Papua. Hebatnya Noken ini telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Pengetahuan , dan Budaya Dunia, PBB UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dari Papua pada 4 Desember 2012. 

Keberdaan Noken ini tidak hanya diakui PBB, bahkan Noken menjadi Google Doodle pada 4 Desember 2020 kemarin.

2 Wanita Mengenakan Noken (Sumber: nusadaily.com)
2 Wanita Mengenakan Noken (Sumber: nusadaily.com)

Noken adalah tas tradisional yang telah ada di Papua dan diajarkan secara turun temurun oleh para wanita di Bumi Cenderawasih itu. Tas ini merupakan sebuah karya tradisional berbahan dasar dari alam. Tas unik ini berupa anyaman dari bahan-bahan yang terdapat di alam. Adapun pohon yang sering digunakan untuk membuat tas ini adalah pohon Yonggili dan Huisa. Pohon-pohon ini banyak tumbuh di hutan-hutan Papua.

Cara membuat Noken di Papua sangat bervariasi. Di sana ada sekitar 250 suku yang mengenal dan menggunakan Noken. Tetapi secara umum adalah dengan menebang pohon atau tumbuhan yang dibutuhkan lalu dipanaskan di atas api. Setelah itu bahan yang telah dipanaskan tersebut direndam dalam air. Serat yang tersisa dari proses itu kemudian dipintal menjadi benang atau tali yang kuat.

Proses selanjutnya adalah menganyam tali tersebut dengan tangan menjadi sebuah kantong jaring. Sebelum dianyam ada juga yang diwarnai dengan pewarna alami. Dari proses ini diperolehlah sebuah tas tradisional yang tahan lama dan kuat.

Noken ini tidak hanya digunakan oleh perempuan, tetapi juga laki-laki. Uniknya jika tas pada umumnya yang kita kenal ditaruh dipundak atau di tangan, Noken ini dipakai dengan menggunakan kepala.

Noken Papua (Sumber: akurat.co)
Noken Papua (Sumber: akurat.co)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun