Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi, Gibran, dan Bobby, Rekor Hebat atau Beban Berat?

10 Desember 2020   21:00 Diperbarui: 10 Desember 2020   21:09 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari H Pilkada serentak 9 Desember 2020 usai sudah. Di beberapa daerah hasilnya sudah bisa diketahui meski masih versi quick count. Salah dua yang menarik untuk diperhatikan adalah hasil Pilkada di Solo dan Medan, tempat dimana Putra dan Putra Mantu Presiden Jokowi ikut serta dalam pencalonan.

Di Solo Putra Sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Teguh Prakosa menang telak atas pasangan Bagyo Wahyono - FX Supardjo. 

Berdasarkan hasil quick count lembaga survey Charta Politika yang sudah tuntas seratus persen, Gibran - Teguh menang telak atas Bagyo - Supardjo (Bajo) dengan angka 87,15 persen melawan 12,85 persen.

Sedang di Medan setali tiga uang dengan Solo. Putra Mantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, juga menang berdasarkan Quick Count lembaga survey Charta Politika. 

Berdasarkan survey ketika suara masuk 95,67 persen, Bobby yang berpasangan dengan Aulia unggul atas Akhyar Nasution yang berpasangan dengan Salman Alfarisi dengan perolehan suara 54,76 persen melawan 45,24 persen suara. 

Meski tak ungul telak seperti Gibran di Solo, suara Bobby Nasution ini sangat sulit untuk terkejar karena jikapun 4,34 persen suara yang belum masuk semua ke lawannya, suara perolehan Akhyar-Salman tetap di bawah Bobby-Aulia.

Dengan kemenangan Gibran dan Bobby ini, keluarga Presiden Jokowi hanya tinggal menunggu waktu untuk mencetak rekor - rekor hebat dalam pemerintahan.

Dalam sejarah Indonesia, mereka adalah satu-satunya keluarga dimana Presiden memiliki anak dan anak mantu yang menjabat sebagai kepala daerah. Sungguh sesuatu yang luar biasa.

Tetapi di samping itu sejatinya ada beban berat di pundak Gibran, Bobby dan Jokowi. Sebagai keluarga besar orang nomor satu di negeri ini mereka harus benar-benar menunjukkan kinerja yang bagus dan zero kesalahan. Sorotan tajam dari publik dan lawan politik jelas mengancam pada hari-hari ke depan.

Beban berat di pundak putra Presiden tersebut sebelumnya juga disampaikan oleh politikus PDIP dimana ketiga tokoh tersebut bernaung. Politikus senior PDIP, Budiman Sudjatmiko, sebelum Pemilu dilaksanakan sudah pernah menyampaikan bahwa Gibran dan Bobby memikul beban berat. Menurut Budiman jika mereka menang tidak dianggap hebat, tetapi jika kalah memalukan.

Setiap warga negara memang mempunyai hak yang sama untuk mengikuti pencalonan dalam Pemilu dan Pilkada. Termasuk Putra Sulung dan Putra Mantu Presiden Jokowi.

Secara proses memang tidak ada yang salah dengan kemenangan Gibran dan Bobby. Tetapi sesungguhnya yang menjadi masalah adalah beban moral setelah kemenangan itu. 

Kinerja dan integritas tinggi pastinya akan menjadi standar tinggi untuk dipenuhi. Publik sangat berpotensi ingin segera melihat dan menilai. Lawan politik apalagi.

Semoga keduanya bisa keluar dari bayang-bayang Bapaknya. Semoga keduanya bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara...I]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun