Pada momen Hari Pahlawan Tahun 2020 Presiden Jokowi memberikan gelar Pahlawan Nasional ke enam tokoh tanah air yang dinilai berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia. Dengan tambahan itu, berarti sampai dengan tahun 2020 ini jumlah pahlawan nasional Indonesia adalah 191 orang. Angka itu adalah yang terbanyak diantara negara-negara di dunia.
Diantara 191 pahlawan nasional tersebut, salah satu pahlawan nasional yang sangat dikenal oleh bangsa dan negara lain di dunia ini adalah Proklamator sekaligus Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Selain memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, Bung Karno dianggap meninspirasi banyak negara di dunia untuk merdeka setelah Perang Dunia II. Inspirasi tersebut diantaranya banyak muncul dari penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA).
Konferensi Asia Afrika dilaksanakan di Bandung setelah sepuluh tahun Indonesia merdeka. Banyak tokoh yang mengakui arti penting KAA ini bagi dunia. Pengakuan itu diantaranya disampaikan oleh Perdana Menteri Singapura saat ini, Lee Hsien Loong.
"Konferensi Bandung yang diinisiasi oleh Sukarno pada tahun 1995, itu menginspirasi kemerdekaan banyak negara," demikian ucap Perdana Menteri Lee pada tahun 2015 di Jakarta.
Selain Perdana Menteri Singapura, pengakuan juga diberikan oleh Presiden dan Pejuang Apherteid Afrika Selatan yang tersohor, Nelson Mandela. Mandela menggelari Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional Afrika Selatan. Gelar itu diantaranya karena Bung Karno dinilai sebagai tokoh utama dalam Konferensi Asia Afrika yang menginspirasi dan memberikan spirit bangsa-bangsa di Afrika untuk merdeka.
Mengingat Konferensi Asia Afrika memang seperti mengingat salah satu kebesaran bangsa dan negara Indonesia di masa lalu. Konferensi tersebut diselenggarakan salah satunya karena adanya kekhawatiran terhadap Perang Dingin yang bisa membahayakan perdamaian dunia.
Pada saat Perang Dunia II berakhir munculah ketegangan politik dunia baru, yakni perang dingin. Perang dingin secara umum dipicu oleh munculnya dua negara adi daya sebagai pemenang perang dunia II, Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Amerika memenangkan perang dunia II atas Jepang di Pasifik. Sedang Uni Soviyet berhasil menundukkan pendudukan Jerman di Eropa Timur.
Dua negara super power tersebut berusaha menebarkan pengaruh mereka. Keberadaan negara-negara yang baru merdeka, termasuk Indonesia menjadi sasaran untuk hal itu. Khawatir hal ini akan menimbulkkan ancaman perdamaian dunia maka diselenggarakanlah KAA. Konferensi ini oleh pihak luar negeri sering disebut sebagai Konferensi Bandung.
Maka pada tanggal 18 sampai dengan 24 April 1955 diselenggarakanlah KAA di Bandung. Dilansir Kompas.com, 17 Februari 2020, Konferensi tersebut dihadiri oleh 29 pemimpin dari negara-negara Asia Afrika. Mereka adalah perwakilan dari sekitar separuh penduduk dunia kala itu.
Indonesia adalah penyelenggara ditambah dengan empat negara lain, yakni India, Birma, Sri Lanka dan Pakistan. KAA banyak diikuti oleh negara yang baru merdeka di kawasan dua benua tersebut. Diantara negara-negara yang hadir juga ada negara yang sekarang menjadi negara besar, yakni China, Turki dan Jepang.