Yang menjadi pertanyaan adalah, dengan adanya banjir yang mulai mengintai ini, apakah penyebaran Corona di Ibu Kota akan semakin parah? Mengingat selama ini diketahui Corona bisa menular melalui droplet atau cairan dari hidung atau mulut seseorang yang mengidap Covid 19, lalu menyembur dan melayang dalam udara.
Saat banjir mendatangi DKI Jakarta biasanya air akan meluap. Jalan - jalan tergenangi air dengan waktu lama. Pemukiman tergenang. Dengan kasus Corona yang tinggi, apakah cairan-cairan itu tidak terbawa air dan memperparah penyebaran Corona?
Penularan lewat air itu ternyata kemungkinannya kecil. Dilansir detik.com, 22 September 2020, Menurut WHO potensi penularan lewat air murni, air pesisir, air kolam, air spa yang tercampur tinja ternyata adalah sangat rendah. Hal itu dikuatkan oleh Epidemolog Dicky Budiman. Menurutnya penularan Covid 19 lewat air banjir itu kecil karena Covid 19 bukanlah water borne disaese.
Semoga apa yang disampaikan WHO dan Dicky Budiman itu benar, sehingga Kasus Corona yang sedang tinggi-tingginya tidak diperparah dengan banjir yang telah mulai mengintai DKI Jakarta.
Meski demikian warga DKI juga harus tetap waspada. Karena meski sementara saat ini banjir diketahui kecil kemungkinan menyebar lewat banjir, ada penyakit-penyakit lain yang bisa menular lewat air seperti tifus, kolera, leptospirosis, dan hepatitis A.
Waspada..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H