Sepertinya kasus Corona di tanah air belum akan menunjukkan tanda - tanda melandai. Yang ada bisa jadi malah sebaliknya, karena pada hari ini penambahan kasus Covid-19 baru di tanah air dalam sehari menunjukkan rekor tertinggi.
Menurut catatan situs Worldometers.info, diakses 21 September 2020, hari ini kasus Corona baru yang terlaporkan di Indonesia mencapai 4.176. Itu adalah rekor tertinggi, menajamkan rekor yang tercatat dua hari sebelumnya. Menurut situs yang sama kasus tertinggi sebelum hari ini terjadi pada 19 September 2020, dengan angka penambahan dalam sehari mencapai 4.168 kasus.
Dengan tambahan sebanyak itu, menurut situs yang sama kini total kasus infeksi Covid - 19 adalah sebanyak 248.852 kasus. Sedang dari angka itu yang berakhir dengan kematian adalah 9.667 jiwa.
Masih tingginya penambahan kasus baru di tanah air ini tentu saja memusingkan banyak pihak, dan juga tentunya pemerintah. Presiden Jokowi, dilansir Okezone.com, 28 Agustus 2020, telah menyatakan bahwa pemerintah telah mengerahkan semua jurus untuk mengatasi Corona. Tetapi jika yang terjadi saat ini adalah malah terjadi penambahan kasus tertinggi, semua jurus yang katanya telah dikerahkan belum bisa dikatakan ampuh untuk mengatasi pandemi di negeri ini.
Lalu akankah kita menyerah dengan kondisi ini?
Tentu saja tidak. Masih ada secercah harapan. Salah satunya adalah kabar baik tentang adanya vaksin Corona yang akan segera datang. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyatakan vaksin virus itu akan mulai diberikan kepada masyarakat mulai Desember ini. Rencananya sampai dengan Januari 2020 nanti sebanyak sekitar 100 juta warga Indonesia sudah diberi vaksin Corona.
Sebuah kabar yang menggembirakan jika memang rencana itu terealisasi. Tetapi ada sedikit yang mengganjal dari pengadaan vaksin tersebut. Dari 100 juta vaksin yang ditargetkan, kabarnya sekitar 40 juta vaksin diperoleh dari kerja sama Kimia Farma dan Sinovac China. Sungguh sesuatu yang dilematis  sebetulnya. Karena dugaan secara umum, penyebaran awal Corona ini dari Wuhan, China.
Bagi Indonesia, posisi China seperti dua sisi mata uang. Antara pahlawan yang diharapkan untuk mengatasi pandemi. Juga sebagai asal - muasal virus yang dipersalahkan. Meskipun sampai saat ini asal - usul Covid - 19 ini masih diperdebatkan. Juga disangkal oleh otoritas China sendiri.
Jika masyarakat Indonesia ingin menyalahkan China, maka kita bukanlah satu-satunya negara yang mengambil sikap demikian. Sebelumnya dilansir Sonora.id, 21 April 2020, ribuan gugatan yang berasal dari 40 negara telah masuk ke China untuk meminta ganti rugi. Salah satu gugatan yang berasal dari LSM Israel menyampaikan China telah lalai sehingga virus SARS-Cov-2 menyebar luas ke seluruh penjuru dunia.Â
Selain itu, saat - saat ini China juga tengah menjadi pusat perhatian di Laut China Selatan berkaitan dengan aktifitas militernya yang meningkat di sana. Khusus dengan Indonesia, pada tanggal 12 September kemarin sempat terjadi ketegangan karena adanya kapal Coast Guard China yang memasuki wilayah Zona Ekonomi Ekslusif kita. Kapal dengan nomor CCG 5204 sebelumnya sempat diusir oleh Kapal Nipah 321, tetapi tidak mau bergeming dengan alasan beroperasi pada yuridiksi klaim nine dash line mereka.
Posisi China saat ini benar - benar membuat Indonesia dalam dilema. Antara vaksinnya yang kita butuhkan. Di sisi lain mereka juga perlu dikritisi kaitannya dengan penyebaran Corona. Juga aktifitasnya pada ZEE Indonesia yang jelas-jelas berlawanan dengan undang-undang laut UNCLOS yang diakui dunia.Â
Seandainya Indonesia bisa membuat vaksin sendiri alangkah indahnya. Kita bisa menghadapi pandemi ini dengan kekuatan sendiri juga punya muka yang tegak untuk mengkritisi negara lain yang memang perlu untuk dikritisi. Demi harga diri dan kedaulatan bangsa ini...I]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H