Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Digdaya! Saat Ekonomi RI Negatif, Sektor yang Diremehkan Anak Sekolah Ini Perkasa

15 September 2020   15:25 Diperbarui: 15 September 2020   15:50 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sawah (Sumber: batamnews.co.id, foto: ist)

Anak-anak era dulu pasti masih bisa meneruskan lirik lagu ini.
Nenek moyangku seorang... 

Pelaut. Ya benar sekali. Tetapi dulu oleh almarhum Bapak Saya lagu tersebut diganti dengan lirik begini:

Nenek moyangku seorang petani
Gemar mencangkul menanam ubi... 

Indonesia memang memiliki lautan yang luas. Disamping itu negara kita tercinta juga dikenal dengan negara agraris yang artinya sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dari pertanian. 

Tetapi meski demikian, pertanian sepertinya bukan sektor favorit dari para siswa di Indonesiia. Penulis sempat masuk ke beberapa kelas setingkat sekolah menengah atas, dan bertanya tentang cita - cita mereka. Tidak ada satupun dari mereka yang ingin menjadi petani.

Hal itu dikuatkan oleh survei Nominet yang dilakukan pada anak usia 11 hingga 18 tahun. Dilansir Pkbmdaring.kemdikbud.go.id, 26 Januari 2017, sepertiga responden menginginkan menjadi developer game, aplication dan web developer 13 persen, menjadi atlit 10 persen, perancang busana dan musisi 7 persen, menjadi dokter atau suster 6,3 persen, pengacara 6 persen, astronot 5 persen, polisi 4,3 persen.

Tetapi meskipun sektor pertanian tidak menjadi pilihan utama cita-cita para anak sekolah, terbukti sektor ini sangat digdaya. Ketika ekonomi Indonesia mengalami perkembangan negatif pada masa pandemi Corona ini, sektor pertanian malah masih menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Dilansir Kumparan.com, 5 Agustus 2020, ekonomi Indonesia pada kuartal ke II tahun 2020 ini mengalami pertumbuhan negatif, yakni sebesar - 5,3 persen. 

Tetapi ketika ekonomi tanah air negatif, pertanian justru masih menunjukkan pertumbuhan yang positif, yakni sebesar 16,24 persen jika dihitung secara kuartal (qoq). Secara year to year (yoy) juga masih menunjukkan perkembangan yang positif yakni sebesar 2,19 persen.

Dilansir media yang sama, pertumbuhan paling besar pada sektor pertanian adalah pada tanaman pangan. Pada tanaman pangan pertumbuhannya mencapai 9,23 persen.

Pertanian sangat dibutuhkan untuk konsumsi. Banyak orang juga bekerja pada sektor ini. Pada masa pandemi dimana secara nasional ekonomi negatif, sektor ini masih positif. 

Maka sepertinya sektor ini sangat perlu mendapatkan perhatian, tidak hanya di tengah bayang - bayang resesi saat ini, tetapi juga setelahnya dan seterusnya nanti.

Sebuah sektor yang banyak manfaat dan menjanjikan. Wahai anak sekolah, masihkah cita-cita pada sektor ini tidak menarik perhatian...?I]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun