Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kertas Manusia Bagian II - Cobalah Mengerti

16 November 2024   13:58 Diperbarui: 16 November 2024   14:00 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian dari sudut dua ( 2 ), terkisah dalam area seluruh dunia mengatakan di Jawa disebut JOGLO Neh' Pun Semar, ada di Joglosemar meniko memaknawi kan LAN Budoyo San hidup di torehan akhir masa semua terpaut oleh ; "Kertas Manusia".

Kertas yang identikasi awal di muasalkan diciptakan Tuhan Yang Maha Esa, banyak sekali menyimpan misteri tanpa batas disetiap penglihatan, pendengaran, dan persimpuhan kaki kalian melangkah dari satu poros ke tujuan berikutnya (16/11/2024).

gak unik bila mana pemikiran kalian yang jadi antik, gak seimbang jika kalian mendapati suatu ilmu pengetahuan tetap tak yakin bahwa kita semua mati akan adanya unsur ini di hidup. kok, bisa!!!

masuk phase peredaran internal di gelombang aras nya mengolah data sampai sesampun San Joglo di mahsyur kan menyimpan bukan kenangan.

karena, ada Semar gak buat mesem-mesem. sebab pemuda/i bisa ngengkel angel neh sajabat bukan pejabat sing nduwe kertas paling banyak di Kertas Manusia.

inilah zaman modernisasi sekali kehidupan pasti terdzhoir kan bagi seluruh lapisan sadar berbatas tegas terhadap nikmat-Nya. apakah pelayanan di take on order ng-shoot mboten saget di dadali meniko nggolek dolanan, "pastine uripe ngelakoni dados leres neh nasihat bi nasihat positif variabel on majemuk".

zaman di modern berubah, apa-apa butuh akan kertas. sampai-sampai manusia haus akan keilmuan kertas yang dibuat oleh pemerintahan sejak dahulu hingga masa terang ini.

nama nya ubahan manis tertutur : money-money (uang), bukan kah kertas manusia terbungkus rapat ada atau coba di tiadakan? Apa jadi neh!!!

Wah . . . !!! cukup rumit runyem ngelemuti aleman dados tindak pundi menawi ngejar dunia terlahir #ujub, takabur, gak bisa lari akan hal itu di kewajiban seseorang ber-phase langkah selanjutnya (realisasi tepat kepala nya terisi penuh kertas) , padahal dibuat dari pohon, jadi batang, batang pun dirapetken berbentuk triplek, terukir patri nya berpikir ini-itu sekedar pencerahan alami jadi lupa perjuangan peniti kehidupan sehari-hari nya.

Bagian II di telaga hati tersimpan nama patri-an bagan golongan manusia - cobalah mengerti.

Pengertian mengedukasi antara sehat, ragati mulyo Ngentesken syariah muslim.

panduan nya ada beberapa bagian dalam cobalah mengerti, dibawah ini :

pertama, 

tak membayangkan bilamana pujaan hati itu hilang akal, akibat marah dalam ketentuan ilmu GHODHOB. 

Kedua,

menjauhkan karena ketakutan, atau mendekatkan jadi buat rindu kamuflase saja tak berjiwa sayang sungguhan.

Ketiga, 

dekade kuat lahiriyah dan bathiniyah selalu balance attack on startectics.

tiga bagian peran ini seluruh nya akan di alamiah dasar hukum alam, tak ada hukuman/dham subject mengarah kenegatifan di kemiringan wacana publish.

bagaimana dengan kita? masih mau marah karena Allah SWT atau prosesi nya beda tempat, situasi, dan kadarluarsa lagi ke dalam (buah : hati qolbi nya!!)

teruskan saja perbuatan itu, maka akan terbit/muncul pengungkapan informasi terkait kelebihan dan keunggulan dari kalimat kenikmatan-Nya.

Jangan sekali-kali hilang akal pikiran anda semua dengan Kertas Manusia di kebutaan permanen. Sebab, harta kertas manusia sudah buat nutup jalan penujuan tereksplore murni.

#SabarTakBerbatas rujukan kemurnian rukun menjalin amanah kepada Allah SWT.

2024/16/11/Kompasiana/Red/Wid

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun