Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Diri ke Diri-Nya Menuangkan Emosi Jiwa, Sebelum Kematian diberikan Alas Kaos Kaki Kehidupan

20 Oktober 2024   11:46 Diperbarui: 20 Oktober 2024   11:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber@info/pri/Kompasiana 

Assalamualaikum ya ikhwan wa ukhti fi Indonesia bersama kompasiana terdekat, menengah, hingga terjauh sekali pun. Dirim Selalu ADA.

Kaos Kaki Cinta, Memanggil Jiwa penentu penunjuk arah langkah setiap pemikiran di dasari pada tapak/jejak kalian semua sobat netizens kompasiana melakukan bahkan menginspirasi secara install data akses "melengkapi".(20/10/2024)

Kanan & Kiri, tepat nya keseimbangan antara masuk nya lahiriyah dan bathiniyah tak secara paksa atau memaksakan kehendak dalam kesamaan visi misi meraih masa mimpi, memuliakan keragaman cinta dan kasih.

Apa kalian sobat netizens kompasiana pernah tak memakai kaos kaki? atau telah ber-kaos kaki.

misteri kaos kaki dibawa oleh prinsipling hoki dan mawas periodik mengarahkan satu wadah ke rumah hati sang penentu.

sebut saja; "aku mencintaimu, tak berbatas waktu dan situasi". inilah kemisteriusalis bilamana kaos kaki digunakan.

beda dengan konsepsi penikmat sekedar ungkapan, tetapi ini netralitas kehidupan sehari-hari anak adam dan hawa mengedukasi murni rasa, jiwa, hingga ruh dibentuk Pencipta-Nya selalu berbuat manfaat sesama seterusnya ke depan tanpa egoisme problematika hidup yang memiliki.

baik hati, pemangku jabatan - tahta - sampai detik kekuasaan akan lebih pantas gunakan alas tersebut indah kan suasana "kaos kaki," pada tumpuhan kehidupan benar-benar, sungguh-sungguh, mengejar kekasih itu jangan sampai mendustai satu pihak, atau beberapa pihak yang dirugikan.

ilmu mawas diri, yang tinggi dalam kaos kaki merupakan awal dan akhir per/mil , are, sampai tungkai nya tak sakit kan kedua belah pihak.

contoh kecil; deduktif rasa mengenalkan makna - sampai jiwa pun tak kosong akan kekalutan yang tak dibalut pada ingkar/akad terpatri semampu melangkahkan secara baik dan benar.

Pada ayat di untaian Surat Al-humazah torehan itu tak menuai faktor penyebab, acuh tak acuh, baru nyandak'E pengendalian kaos kaki lebih berarti menuai nilai tak "pengumpat".

Mengapa demikian? alas bathiniyah kalian di proses pada waktu/keadaan sesungguhnya dengan keajaiban alam semesta yang mengumpulkan data-data, bahwa kecintaan terhadap nikmat-Nya (mendaya kuat/konkrit, konduite konstituen saling menjaga).

poros dalam kandungan terbit nya, surat pendek makiyyah ini mampu terdahsyat bagi manusia langsung terobati/ternasehati periodik bahkan rindu nya tanpa mengenal keujuban akan di samping kan/dibuang dari keduniawian.

9 ayat ini mendasari hukum manusia yang mencintai, sangat berarti bagi kehidupan mencapai - mencari - tujuan, yang tertutup di jiwa nya rapat-rapat; kebutuhan nya kebahagiaan hakiki, dan mulia menyentuh rumah Allah SWT.

dimana kah rumah Allah SWT? jawaban anda sobat netizens kompasiana yang mengolah pada phase derajat insan itu terkhusus bagi pemilik nya.

jadi, lihat kaos kaki kalian semua kompasiana network digitalisasi memulai tanpa di bisu kan.

harta mu tak sebanding dengan cinta yang ber-alas, muhasabab kelahiran benih nya pun lambat laun menceritakan dedikasi murni, ada dorongan di hati menelusuk "rasa", itu meletakan ragam budaya mindset cermat mengejar ilmu akhirat tanpa ada batasan tertumpuk di dunia.

sumber@infobaca qur'an/pri/kompasiana 
sumber@infobaca qur'an/pri/kompasiana 

sebab, kaos kaki itu tidak akan di injak/dirobek dalam keadaan menyakitkan dan memalingkan wajahnya tak beraturan karena benturan ketakutan berkepanjangan.

bagaimana kaos kaki yang bernafsu? kaos kaki ini akan lebih terang di jadikan pengukiran induksi elemen molekul-molekul di dunia teralami "lelaku kui di hidup kan pada praktek nya".

karena, sandaran kursi/kedudukan nya sangat kuat. Nafsu terdahsyat bilamana bertemu hari panjang nya di penantian pencapaian tujuan tersebut : telah terjadi di kematian hidup pada kehidupan tak mengenal satu sama lain kembali kepada-Nya.

Bahagia bagi pengguna kaos kaki/pemakai nya sangat identik selalu berniat di bawah dalam keadaan apapun kata lain nya, sederhana kepastian di perangkat diri ke diri-Nya.

kajian pembahasan kaos kaki ini lebih menarik lagi, dituangkan pada kisah-kisah perjalanan pengenalan di perjumpaan baik. Maka, akan menimbulkan asa mimpi nya tetap satu jua utuh.

Kaos kaki tak di ingkari, penyebabnya adalah itikad kebulatan (nakal, bukan bermaksud lupa - atau tidak taat), hal negatif itu bisa kuat di sanubari nya tersimpan permanen di jiwa positif).

Apakah kaos kaki bisa bermedsos? Nah, inilah larangan bagi kaum Adam dan Hawa suatu saat nanti ada kekuatiran tak masuk syurga.

Syurga pada diri kalian sobat netizens kompasiana, secarik noda sekali pun ditingkat are terbesar - lambat laun terkikis "hilang". bila ibadah di setiap hari, bulan, di titik nol sekali pun merunduk/mentaati alur awal dan akhir.(FOKUS)

Kodrat/Iradat-Nya mengawali penjagaan komando iman itu bertutur prioritas, jadilah kalifah-kalifah tanpa hilafiyah hal yang tak berkesan. setiap abi dan ummi itu memiliki tingkat mulia untuk memudahkan, memuliakan.

contoh kisah sensasi ini, yaitu :

Salah satu judul lagu milik Doel Sumbang tersebut secara harfiah memiliki makna bahwa kita tidak perlu menghiraukan orang yang mencemooh dan menggunjing kita.

dasari kaos kaki kalian, tak berbatas pada kesabaran karena #SabarTakBerbatas - Bab I, salam kan pada dunia, hati kebahagiaan di phase manusia. Bilamana, kecintaan saling "SAVE", bukan sekedar mainan kaos kaki alas tersebut bahkan jangan injak, "dia". suatu saat, kaos kaki sama-sama merawat, menjadi utuh bahagia di agama, dunia, dan akhirat (terpupuk sejati Nuril-Nya)

Hari ini pun, terpetik sejarah di pelantikan terhormat Presiden RI & Wakil Presiden ke - 8 (Teruslah Perjuangkan Rakyat Jelata, Kecil, Miskin, Ke Timbang Memakan Korban Jiwa nya Memukul Sendi-Sendi Kehidupan Tamak Akan Kebodohan Manusia, Uang saat ini, kertas kenegaraan Republik Indonesia dikumpulkan berarti untuk RAKYAT, Jangan mengemas abi dan ummi tak bisa hidup tanpa kembali pulang tak ada hasil apapun).

cintailah sesuatu dengan cara mulia saling integritas, mengakar, menjaga dunia ini berporos sehat selalu di kerinduan SAN KAOS KAKI. Jagalah seseorang yang disayangi dalam ketulusan hati konsekuen, konduite amaliyah taat pada seluruh alam semesta-Nya.

sumber@info/al-qur'an/kompasiana 
sumber@info/al-qur'an/kompasiana 

Akhirul Kata Summa Salamu Alaikum, Bacalah diri mu dengan Al-Qur'an mu, sewaktu hidup. Bilamana tertinggal dalam keadaan apapun di dunia tertulis satu kekuatan "ilmu taat sang kaos kaki pun, hampiri kumparan primer, sekunder, sampai tersier, tertabligh nyata pada alam semesta mengagungkan nama mu".

Red2024/20/10/Jakarta/Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun