Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha, sebagai suatu peristiwa yang terjadi di mindset kemuliaan dalam pencarian yang sudah kuat dengan ketaatan menjalani kehidupan, amanah memegang pada kebulatan tekad/rasa, jiwa di prosesi aliran darah secara khusus untuk bersama memahami, mengisi, tanpa egoisme di nasehat SAN Penulis/Jurnalis Pers dengan keridhoan Allah SWT dan kekasih yang tujuan utamanya telah berproses manusia yang benar-benar, sungguh - sungguh jalani ketarekotan suatu hati fokus membentuk sederhana konkrit dan mengimani cinta tetap tulus memutuskan dunia, mengejar akhirat diutamakan khusus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kite Buat Klinimit - Spell Humoria (Dinas - TI)

10 Oktober 2024   20:39 Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:39 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempo lalu bicara kedinasan itu tempat nya ramai digandrungi oleh para pemburu kinerja, di ASN - PNS - Maupun apel jadi kepelan jari direnungi dipisah tetap saja bersuaka kesaksian mu untuk menjadi pengemban di mutu suatu kumpulan kualitas pelayanan ke tangan rakyat dinas loh . . . ! Not Spell Dinasti.(10/10/2024)

Bagaimana prosesi pemenggalan kalimat di struktur bahasa kalimat dasar di sebut dinas. Dan, bilamana kalian semua pembaca media kompasiana tercinta dititik rindu alam semesta kita berpijak tentu akan mengandung akhir - Ti.

mungkin kata dikit di lembut nya bibir tertutur bahkan terbuka senyuman sedikit aja guys sobat netizens kompasiana pasti terharu dengan kontemporer nya dunia majemuk di belbagai situasi ini.

2024, sebelum nya di phase 2023 lalu kecanggungan manusia pada "perang", yaitu psikologi mimpi depan di mata , telinga, hingga lisan nukil bahkan mengapresiasi kan ragam prakata jadi enak di lumat.

ini derajat manusia ditoreh, kerja maupun kinerja otak kanan dan kiri dikira atau mengira. Sesungguhnya, dasa Warsa lalu lambat dan maju itu semua pada dasarnya ada di insan itu sendiri loh! 

Kok bisa, iya bisa saja terjadi bagaikan kualitas antara sinkronisasi majemuk itu mengejar sesuatu dari kehidupan di kepentingan (hilang kah hukum kepercayaan/data?)**

ini mufidah sang waktu penentu di penemuan teliti sesama belum dicekat/cetar kan.

bagaimana prosesi dinas-Ti itu tak lagi peran bahkan terbuka lebar : Pecah Suara nya.

rujuk gak pake ngerujak sobat ya saduluran menawi MLAKU DADI MAKAN - MEMAKAN.

dimaklumi saja, dinas yang suka bereksperimen mengakhiri  spell di Ti. dimaksud tersebut kembali nya pun liat mati daripada bisu/tertidur tak bertuan.

Apalagi yang jauh lebih menantang selain kalimat dinasti dikemukakan dan dikebumikan.

Maha Raja, sama Maha Ratu cekidot :

Pertama, cintailah anak - cucu dan hidup mu, berarti ada kesepakatan didalam rumah hati. Untung nya sobat kompasiana ada affilate bukan paylater sesaat ujungnya kredit back to beban.

Kedua, berdiri tegap dihadapan pemuka masyarakat pasti SAN DINAS yang tak terbantah itu berbunyi, ubahan hidup dipenuhi kepentingan lengkap contoh analisis kami di publish Ti.

Ti - Tidak mungkin berharap

Ti - Kelamaan bermunculan diporos nya rujuk merujak sama-sama

Ti - Tikam menikam dunia politik keji dan kejam, baik nya titipan kilat khusus aje!

Ti - Tiuplah, sejenak ngelonjorin telinga jangan sampai bisik bisik tetangga. sebelum nya dan sesudahnya spell Ti telah idaman.

Ti - Tungkas Ilmu, bermaksud sua nya hati pasti rindu My In Love.

Dengan demikian kalimat ini berupa wujud bil in billing booring kan prakata anak esok jadi tertuang di masa depan nya.

Ketiga, Pengendalian intern dan ekstern mengadu nasib perjuangan antara keuangan, kekuasaan, serta akankah akal pikiran jadi diperlukan!

Sebaik mana dengan kertas yang dipikirkan manusia pada umumnya diterbitkan dan dijadikan tukar menukar di peredaran pasar global.

Hai . . . Sobat netizens kompasiana seasion nya gak buat ngamuk, BT', Uda hampir jam 20.00 WIB. Semoga cintaku terlepas sederhana konduite pada derajat kemuliaan seseorang bahkan menerbitkan jutaan rupiah per detik per menit sampai titik termenung, terjemput, dari kepastian di perangkat kehidupan sehari-hari.

Akhiru taqwa, semua manusia yang menjadi hidup di cintai tertitip pesan yaitu My In Love.

Red sajak.tak.bertuan@info/kompasiana.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun