Mohon tunggu...
Widodo SPsi
Widodo SPsi Mohon Tunggu... Auditor - Pimpinan Redaksi JST-NEWS

Alif Lam Lam Ha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepo di Dunia Manusia Signifikan Kondisi

2 Oktober 2024   22:35 Diperbarui: 2 Oktober 2024   23:42 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahiriyah digunakan untuk berpikir dalam tindakan, situasi, dalam kajian masing-masing mengenal keilmuan secara periodik tanpa negatif berpikir.

Zaman di tahun akhir 2024, saat ini kehidupan masyarakat banyak "kepo" , jahiliyah di peristiwa saudi arabia terkadang masih dipakai di cara konseptual pada phase kekikiran tentang pemikiran di 17 abad lalu.

Jadi kalimat resensi nya yang buat manusia jadi kepo, yaitu karena dirinya tak mengenal dunia dari masa ke masa, coba lihat kecil. Hidup manusia kecil diwaktu dilahirkan.

Pertama nangis,

Bayi kecil yang dilahirkan cukup lama sudah menahan perih karena bathiniyah nya didorong di kehidupan dunia.

Saat di bentuk nya, secara syare'at di hadirkan untuk belum mau memenuhi kebutuhan prasangka sejarah tentang dia hidup.

Makanya, jangan pada kepo - kesendirian maksud nama dari hal kepo bisa jadi dirinya tak memiliki jiwa yang tak selaras.

Perasaan yang dapat di imajinasi kan dalam hal kepo, satu demi kehadiran pemikiran antara sinkronisasi diri tak seimbang.

Untuk peliputan kali ini dalam kajian kepo, berasal dari kata "kecaman pemikiran orang." sementara itu orang yang kepo tidak akan pernah tertitip ilmu tirakat nya masih di golongan bagian mengambang dalam arti lain sikap ingin tahu lebih ( tentang : urusan orang lain)

Hai sobat pembaca media kompasiana dimana pun berada, yuk kita kepo-kepoan bilamana sang kepo duduk dan merenungi siapa gerangan yang di buat kepo?

Kedua dirinya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun