Kita pasti pernah menggunakan plastik, mulai dari gelas, kantong plastik, bungkus permen, pakaian, hingga saklar lampu. Plastik dinilai tidak ramah lingkungan dan termasuk penyumbang terbesar pencemaran lingkungan. Hal tersebut disebabkan karena plastik sulit terurai. Namun, apakah kalian tahu awal mula kantong plastik digunakan untuk menyelamatkan bumi?
Berdasarkan BBC, kantong plastik pertama kali dibuat oleh ilmuan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin pada tahun 1959. Kemunculan kantong plastik bertujuan sebagai pengganti kantong kertas yang proses produksinya dianggap mengancam keberlanjutan alam.
Penggunaan kantong plastik menjadi sangat umum di negara seluruh dunia. Kantong plastik memiliki peran penting dalam aspek kehidupan manusia. Namun seiring berjalannya waktu, kenyamanan dan kepraktisan kantong plastik malah menjadi sampah menumpuk. Orang-orang tidak lagi menggunakannya berulang kali tapi hanya sekali pakai.
Sifat plastik yang tidak mudah terurai oleh mikroorganisme menjadikkan plastik tetap utuh dalam waktu yang lama. Selain itu, plastik juga menghasilkan zat berbahaya jika dibakar. Solusi yang paling tepat untuk menanggulangi sampah plastik yang semakin menggunung adalah dengan melakukan daur ulang, menghemat penggunaannya, dan menggunakan kembali plastik bekas yang masih dapat dipakai.
Tips Mengatasi Sampah Plastik
Hal-hal  yang dapat kita lakukan untuk membantu mengatasi sampah plastik, antara lain :
1. Pisahkan sampah plastik dari sampah lainnya untuk memudahkan mendaur ulang.
2. Hindari terlalu banyak menggunakan kantong dan tas plastik. Sebaiknya gunakan ulang tas plastik bekas yang masih bersih atau tas lain untuk membawa barang.
3. Sebelum membuang botol plastik, lepaskan penutup dan label pada botol tersebut. Remukkan botol supaya menghemat tempat pada tong sampah. Cara ini memudahkan proses daur ulang.
4. Jangan membakar sampah plastik karena zat-zat beracunnya akan menjadi polusi udara. Menghirup polusi udara seperti ini akan mengganggu kesehatan termasuk melemahnya kekebalan tubuh dan kanker paru-paru.
5. Jangan mengubur sampah plastik karena dibutuhkan waktu sekitar 200-400 tahun untuk menghancurkannya. Zat-zat beracun dari sampah akan membuat polusi tanah dan air.
6. Jangan membuang sampah organik yang masih terbungkus plastik. Jika kita membuang sampah organik yang masih terbungkus plastik, sampah tersebut tidak dapat terurai atau hancur.
7. Jangan membuang sampah ke sungai atau laut. Sampah tetap tidak akan terurai dalam waktu puluhan bahkan ratusan tahun. Sampah dapat menghambat aliran air sehingga menyebabkan banjir. Tumpukan sampah justru merusak tempat hidup hewan dan tumbuhan air.
8. Belilah produk plastik hasil daur ulang dan plastik yang dapat diuraikan (biodegradable). Dengan membelinya, berarti kita telah mendukung program daur ulang.
Mudah bukan, cara membantu daur ulang sampah yang dapat kita lakukan di rumah. Apabila kita dapat membantu mengatasi masalah sampah, berarti kita membantu semua makhluk hidup di bumi. Ingatlah bahwa hanya ada satu bumi yang dapat kita tinggali dan tidak tergantikan. (EDH/DIM/ATA/ITA)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI