Jalur pantai selatan Jawa Tengah atau lebih dikenal dengan nama Jl Daendels dari Cilacap - Congot, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gencar dipromosikan sebagai jalur alternatif mudik Lebaran. Namun, tidak direkomendasikan untuk melalui jalur Pantai Ayah, kecuali Anda memiliki nyali yang kuat untuk menghadapi tanjakan terjal dengan tikungan tajam yang sempit.
Jalur Cukup Ekstrim. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)
Kita mulai menyusuri jalur pantai selatan mulai dari Kecamatan Adipala (Cilacap, Jawa Tengah) hingga ke Pantai Congot (Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta). Rute  Adipala ke Pantai Ayah  benar-benar mengikuti garis pantai selatan secara sejajar dengan kontur jalan yang datar.  Kondisi jalan di sepanjang jalur Adipala—Pantai Ayah  layak diacungi jempol karena mulus, sehingga bisa bikin pules dan terkantuk-kantuk. Namun, satu hal yang perlu diwaspadai di jalur ini adalah saat melakukan manuver saat menyalip sepeda motor, karena masyarakat lokal  terbiasa mengendari sepeda motor dengan kecepatan rendah dari kedua arah.
Diperlukan kehati-hatian ketika harus menyalip motor berkecapatan rendah di sisi kiri, sementara dari arah berlawanan berpapasan dengan motor yang juga berkecapatan rendah. Posisi sejajar mobil yang diapit dua motor di sisi kiri dan kanan sangat rawan senggolan. Untuk itu kendalikan emosi dan menyaliplah ketika kedua motor di kedua sisi tidak dalam posisi sejajar. Apalagi kalau harus berpapasan juga dengan mobil lain.
Namun, secara umum jalur ini layak dijadikan sebagai jalur alternatif. Jika merasa penat, kita bisa menyinggahi beberapa pantai di wilayah Kabupaten Cilacap untuk mengusir kejenuhan. Barisan pantai itu di antaranya Pantai Widarapayung, Singkil Indah, Karangpakis, dan Jetis. Posisi Pantai Jetis boleh dibilang berada di paling ujung timur Kabupaten Cilacap, karena setelah itu harus menyeberangi jembatan Sungai Ijo dan ketemu jalan raya Pantai Ayah yang berada di Kabupaten Kebumen.
Tanjakan & Tikungan ekstrem
Inilah ujian terberat jalur alternatif pantai selatan rute Adipala—Pantai Ayah—Karang Bolong.  Selepas pintu keluar parkiran jalan bekelok dengan tanjakan terjal langsung ‘menyambut bergantian’.
Jalan juga relatif sempit, sehingga harus bergantian kalau harus berpapasan di tikungan yang menanjak. Beruntung penulis hanya berpapasan dengan motor penduduk lokal, sehingga tanjakan yang meliuk tajam bisa dilalui tanpa hambatan dengan posisi gigi persneling 2 dan sesekali gigi 1, karena harus menanjak dengan tikungan sangat ekstrim.
[caption id="attachment_337340" align="aligncenter" width="700" caption="Jalur Sempit Dan Tikungan Tajam. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]
Sesampainya di Desa Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, jalan mulai  bersahabat karena mendatar. Yang jelas, Jalur Pantai Ayah—Karang Bolong tidak direkomendasikan untuk jalur alternatif mudik, karena tekstur dan kontur jalannya sangat ekstrem. Terkecuali Anda ingin menikmati sensasi dan sedikit tantangan.
[caption id="attachment_337339" align="aligncenter" width="700" caption="Jembatan Ayah. Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]
[caption id="attachment_337338" align="aligncenter" width="700" caption="Jl Daendels Cukup Sempit Untuk Bus, Foto: kang Enyon (Pemilik Bus Scorpion Holidays)"]
Kalau pun tetap ingin menggunakan jalur alternatif pantai selatan Jateng-DIY, tetap gunakan jalur Adipala—Pantai Ayah, tetapi ambil jalur ke kiri sebelum pintu gerbang obyek wisata Pantai Ayah. Jalan itu akan membimbing kita ke Tambak di jalur utama Gombong-Purworejo-Yogyakarta.
Kalau ingin melanjutkan lagi ke garis Pantai Selatan, sesampainya di Gombong ambil jalur ke selatan (kanan) ke Arah Karang Bolong, karena jalanya datar. Sedikit memutar tidak menjadi masalah. Ini demi kenyamanan dan utamanya keselamatan perjalanan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H