Mohon tunggu...
Widodo Groho Triatmojo
Widodo Groho Triatmojo Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penggemar bus dan transportasi publik juga gabung dalam Grup SEJARAH TRANSPORTASI di media jejaring sosial FB

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mentalitas Berkendara Si Mental Nyodok di Jalan Raya

23 Agustus 2014   16:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:46 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Regulasi juga bisa bikin emosi. Aturan di jalan mengharuskan pengendara taat batas kecepatan meski terburu - buru. Sementara itu, berada di jalan juga membuat perasaan seperti ditaruh dalam kondisi "membahayakan". Contoh, saat di jalan padat siapa sih yang pingin kendaraannya baret?

Perasaan marah, tak berdaya semuanya akumulatif. Maka Enggak karuanlah emosinya.

4. TERITORIALITY

Selain alat, kendaraan juga menggambarkan wilayah kekuasaan pengendaranya (Teritiriality).

Jadi kalau bisa jangan ada orang lain terlalu dekat. Dan sialnya di jalan padat itu tak mungkin. Maka emosi pun meningkat.

5. DIVERSITY

Perbedaan latar belakang pengendara ikut bikin stres. Di jalan juga orang cenderung tak mengakui kesalahan.

6. CYNICISM

Yakni melihat perilaku pengendara lain yang akhirnya memunculkan perilaku negatif dan mengarah pada timbulnya stress. Kesan buruk pada terhadap pengguna jalan yang lain membuat emosi gampang menyala.

Pengendara juga tak lagi menilai objektif. Kalau ada insiden misalnya, cenderung menyalahkan. Padahal subjektivitas ini mendorong stress dan menimbulkan agresivitas untuk "melukai" orang lain.

7. UNPREDICTABLE

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun