Satu lagi manfaat nyata Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang digelar oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 di sekitar wilayah operasinya. PPM Bank Sampah Mandiri - Keluarga Harapan (BSM-KH) menjadi faktor penting bagi Desa Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur dalam meraih penghargaan Program Kampung Iklim (ProKlim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kelautan (KLHK), yaitu penghargaan Lokasi ProKlim Kategori Utama Tahun 2024 yang ditandatangani langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kelautan, Siti Nurbaya.
Kepala Desa Sendangharjo Yus yang menerima langsung piagam penghargaan tersebut menceritakan, sebenarnya pihaknya hanya melakukan langkah-langkah kecil namun berkat dukungan semua lapisan  masyarakat ternyata hal tersebut dinilai memberikan dampak lingkungan yang positif. Menurut Yus isu lingkungan menjadi perhatian global, dengan adanya Bank Sampah Mandiri di desanya dimana PEPC JTB telah memberikan pendampingan ternyata menjadi faktor penting dalam pencapaian ini.Â
"Dengan adanya bank sampah ini masyarakat menjadi teredukasi. Bank sampah yang mengolah sampah organik maupun anorganik ini kita mendapatkan skor tinggi dalam ProKlim sehingga kita dapat apresiasi dari pemerintah melalui KLHK.," terangnya saat dihubungi pada Senin (16/09).
ProKlim merupakan salah satu penghargaan bergengsi yang digelar secara tahunan oleh KLHK. Sejak diluncurkan pertama pada 2013 silam, hingga kini kegiatan ProKlim telah berjalan secara rutin selama 13 tahun. Ini menjadi bukti nyata upaya penghargaan terhadap masyarakat Indonesia dalam partisipasinya mewujudkan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim. Pada kegiatan penghargaan ProKlim kali ini, tercatat di 135 penerima penghargaan berasal dari seluruh wilayah yang ada di Provinsi Jawa Timur.
Manager Comm. Relations PEPC Rahmat Drajat turut mengapresiasi kepada BSM-KH yang memberi sumbangsih positif terhadap lingkungan sehingga mendapatkan pengakuan dari pemerintah dengan diraihnya penghargaan ProKlim oleh Desa Sendangharjo. Ditambahkan Rahmat, program ini sesuai dengan tujuan dari perusahaan dalam mendukung pencapaian pengurangan emisi karbon melalui pengelolaan sampah yang tepat.Â
Dari sisi ekonomi anggota juga merasakan langsung hasil pilah sampah yang mereka lakukan, seperti kemudahan dalam membayar PBB setiap tahunnya. "Ini program yang sustain atau berkelanjutan bagi masyarakat. Kami ucapkan selamat kepada seluruh anggota dan pengurus BSM-KH karena aksi nyatanya mendapat penghargaan resmi dari pemerintah," jelasnya.
Dikutip dari situs resmi KLHK, Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan bahwa ProKlim merupakan bagian dari komitmen dan kontribusi Indonesia dalam upaya pengendalian perubahan iklim global khususnya peran dari Non-Party Stakeholder (NPS) sebagaimana dituangkan dalam Glasgow Climate Pact dan Sharm el Sheik Implementation Plan.Â
Saat ini, ProKlim terus dikembangkan menuju Program Komunitas untuk Iklim. Hal ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pelaksanaan ProKlim dalam mengoptimalkan peran berbagai pihak serta mendorong aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim agar gaya hidup berkelanjutan terimplementasikan.
Sejak 2018 PEPC JTB memberikan pendampingan kepada BSM-KH yang diketuai oleh Imam Mukhlas. Awalnya kelompok ini hanya beranggotakan 15 orang. Seiring berkembangnya waktu dan ketekunan para pengurus, anggota baru terus bertambah.Â
Hingga kini tercatat 340 KK menjadi nasabah di BSM-KH. Kegiatan ini melibatkan 22 pekerja mulai dari memilah sampah hingga mengolah sampah basah menjadi maggot, pemilahan sampah rongsok dan sampah plastik yang kemudian diolah menjadi sumber energi. Dan selama semester kedua tahun lalu kelompok ini berhasil membukukan pendapatan sebesar 47,99 juta rupiah.
Dengan semangat para anggota, kini mereka mendapatkan manfaat secara ekonomi yang salah satu bentuknya untuk membayar pajak bumi dan banguanan dari hasil pilah sampahnya. Melalui PPM, PEPC akan terus mendukung kegiatan masyarakat sekitar agar bisa meningkatkan kualitas ekonominya secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H