Program Pengembangan Masyarakat ini cukup strategis, dengan mitra pelaksana PEPC berperan meningkatkan kapasitas para petani dalam menggarap lahan di wilayah ini. Terima kasih atas kerjasama nya," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Administratur (ADM) Perhutani KPH Bojonegoro Juwanto mengapresiasi program yang di gelar PEPC Zona 12 di wilayahnya. Pihaknya berterima kasih bisa berkesempatan untuk bersinergi dengan PEPC dalam pendampingan masyarakat penggarap hutan. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Rimba Tani ini bisa meningkat perekonomiannya berkat binaan yang diberikan PEPC. "Sebagai negara hutan tropis terbesar ke-3 dunia, Indonesia telah melakukan sejumlah hal seperti pengurangan emisi dengan menekan angka deforestasi dan degradasi hutan serta penghijauan yang dilakukan oleh sektor industri seperti hulu migas. Kegiatan ini merupakan manifestasi dari komitmen  perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim di masa yang akan datang. Sinergi industri, masyarakat serta stakeholder terkait menjadi semangat yang harus di jaga bersama agar tujuan dekarbonisasi tercapai.
Upaya PEPC dalam mengurangi emisi karbon telah dilakukan sejak fase project hingga fase operasi saat ini. Pada fase project, PEPC melakukan penanaman dan perawatan pohon tegakan jenis trembesi sebanyak total 25 ribu pohon. Adapun penanaman pohon trembesi tersebut tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Termasuk di jalur utama yang menghubungkan Bojonegoro - Ngawi. Dari total pohon 25 ribu batang trembesi tersebut dapat melakukan CO2 removal lebih dari 100 ribu ton CO2 equivalent. Dalam menjalankan bisnis utamanya, PEPC selalu berpedoman sesuai dengan prinsip Environment, Social & Governance atau ESG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H