Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Peringkat FIFA dan Nama Besar Tak Menjamin Pencapaian di Piala Dunia

7 Maret 2018   15:50 Diperbarui: 7 Maret 2018   16:13 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daftar Juara dan Runner-Up Piala Dunia 6 edisi terakhir (id.wikipedia.org)

Sepak bola adalah olah raga yang penuh kejutan. Mulai dari turnamen kelas kampung (tarkam), kompetisi profesional, hingga ajang sekelas Piala Dunia, tak jarang kejutan terjadi. Prediksi di atas terkadang tak dapat dijadikan patokan, karena realitas di lapangan bisa berbeda. 

Terkhusus ajang Piala Dunia, status nama besar dari negara-negara dengan tradisi sepak bola kuat, punya nama besar, bahkan secara teratur menjadi unggulan juara di setiap pagelaran Piala Dunia, ternyata tak menjamin datangnya prestasi seperti yang diharapkan atau diprediksi oleh banyak orang. Bagaimana prediksi "nasib" Jerman, sebagai jawara Piala Dunia edisi sebelumnya (2014), sekaligus tim berperingkat nomor satu versi FIFA, seperti dirilis oleh badan sepak bola tertinggi di dunia itu?

Yap, hingga penghujung pekan pertama Februari 2018 ini, Jerman dengan gagah bertengger di puncak "klasemen" negara terbaik versi FIFA. Tim berjuluk "Der Panzer" itu juga menyandang status sebagai juara bertahan ajang Piala Dunia, usai mengalahkan Argentina pada Final Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil. Jika kita masih perlu bukti sahih lainnya soal kehebatan Timnas Jerman setahun terakhir, ingatlah juga bahwa Der Panzer juga tercatat sebagai kampiun Piala Konfederasi 2017. Wuih!

Joachim Loew, pelatih di balik kesuksesan Jerman (DFB.de)
Joachim Loew, pelatih di balik kesuksesan Jerman (DFB.de)
Nah, dengan beberapa fakta tersebut, pertanyaan yang pantas dimunculkan adalah: Sekitar 100 hari menjelang bergulirnya Piala Dunia 2018, dengan Rusia sebagai tuan rumah, bagaimana peluang Jerman kali ini? Apakah sang juara bertahan sanggup mengulangi prestasi terbaiknya, sekaligus membuktikan bahwa mereka layak menempati peringkat teratas sebagai tim terbaik dunia versi FIFA? Jawabannya: belum tentu!

Peluang untuk menjadi yang terbaik bagi Timnas Jerman pada Piala Dunia 2018 masih terbuka, melihat penampilan gemilang Der Panzer dua tahun terakhir. Ya, sejak tersingkir dari Perancis pada Semifinal Piala Eropa 2016, menurut laman cnnindonesia, Jerman belum pernah kalah dalam 21 laga berikutnya. Pasukan Coach Joachim Loew itu sukses meraih 16 kemenangan dan lima hasil seri dalam durasi tersebut. Keren, bukan?

Sebelum membahas lebih lanjut, kita mau lihat lebih dahulu lima negara yang mengekor Jerman pada posisi Enam Besar di daftar teratas tim terbaik dunia versi FIFA. Apakah tim jagoan Anda ada di sana? 

Daftar 6 Besar Peringkat FIFA per Februari 2018 (FIFA.com)
Daftar 6 Besar Peringkat FIFA per Februari 2018 (FIFA.com)
Melihat keunggulan Jerman, dengan selisih poin cukup jauh dari lima negara lainnya, bisa terbilang luar biasa. Namun, menurut saya, setidaknya ada tiga alasan mengapa Jerman belum tentu akan menjadi yang terbaik, sekalipun kini Der Panzer cukup perkasa di "Klasemen Tim Terbaik Dunia" versi FIFA. Silakan menambahkan alasannya jika Anda dapat menemukan beberapa alasan lainnya, yang selaras dengan prediksi dan opini pada artikel ini.

Alasan pertama, sejak Brasil menjadi kampiun Piala Dunia edisi 1958 dan 1962, belum ada lagi negara yang bisa memenangkan Piala Dunia dua kali berturut-turut, hingga Piala Dunia 2014 lalu. Prestasi terbaik Jerman sebelum Piala Dunia 2014 (sejak tak lagi menggunakan nama Jerman Barat) adalah finalis Piala Dunia 2002. Tantangan besar akan dihadapi oleh Jerman jika ingin mengulang prestasi luar biasa pada 4 tahun silam.

Alasan kedua,ajang Piala Dunia kerap menyajikan kejutan. Ingat saja bagaimana Timnas Perancis harus tersandung pada Piala Dunia 2002 silam. Usai ditaklukkan Senegal pada partai perdana Grup A, Perancis tak dapat lolos dari fase grup dan harus menjadi "turis" lebih awal di Korea Selatan karena tak lagi berlaga di fase gugur. 

Jangan lupakan kemenangan heroik Timnas Korea Selatan atas Timnas Italia pada fase 16 Besar, yang dipimpin oleh wasit kontroversial bernama Byron Moreno. Kontroversi wasit juga tak bisa lepas dari turnamen terakbar sedunia itu. Hal yang mungkin saja terulang di Rusia nanti.

Alasan ketiga, upaya tim-tim dari Amerika Latin untuk meruntuhkan dominasi tim-tim asal Eropa. Pada tiga edisi Piala Dunia terakhir, 3 tim dari Eropa sukses menjadi kampiun. Sebelum Jerman, gelar kampiun menjadi milik Spanyol dengan generasi emasnya (PD 2010) dan Italia dengan pertahanan gerendelnya yang ampuh (PD 2006). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun