Simpati untuk Ederson Moraes, kiper Manchester City asal Brasil, mengalir usai terjangan Sadio Mane mengenai wajahnya dengan telak pada laga bigmatchkontra Liverpool pekan lalu (9/9). Ederson yang sempat tak sadarkan diri langsung dilarikan ke rumah sakit untuk memastikan keadaannya. Beruntung tak ada tulang wajah yang patah, sekalipun Ederson harus mendapat luka jahitan di bagian wajah kirinya yang terluka cukup berat.
Hebatnya, tak butuh waktu lama untuk melihat Ederson kembali berlatih bersama skuat Pep Guardiola yang lain. Ia pun terlihat berlatih dengan penampilan baru, yakni mengenakan semacam pelindung kepala seperti yang dikenakan oleh Petr Cech, kiper Arsenal, setiap kali timnya bertanding. Dalam unggahan akun Instagram pribadinya @ederson33,kiper 24 tahun kelahiran Sao Paulo itu pun mengomentari penampilan barunya, "Jika aku bisa melanjutkan, aku tak akan berhenti." Pernyataan yang super keren!
Tragedi yang dialami oleh Ederson tentu akan mengingatkan semua insan sepak bola pada insiden yang juga pernah dialami oleh Petr Cech, ketika masih membela The Bluespada 14 Oktober 2006 silam. Ketika itu kepala Petr Cech yang mengawal Chelsea bertandang ke Madejski Stadium, mengalami cedera parah setelah berbenturan dengan lutut Stephen Hunt, ketika Cech hendak menangkap bola yang dikejar oleh Huth. Cedera horordialami Petr Cech karena tulang tengkorak kepalanya mengalami keretakan, dan Cech harus beristirahat total selama 3 bulan untuk pemulihannya, setelah mendapat penanganan medis.
Menurut dokter yang menangani Cech, seperti dilansir dari laman goal.com(*),nyawa Cech bisa saja melayang seandainya cedera di tengkoraknya sedikit lebih parah lagi. Setelah tragedi itu, diskusi terkait pengamanan lebih terhadap kiper pun mencuat, salah satunya dari Jose Mourinho, yang kala itu membesut Chelsea. Tiga bulan pasca peristiwa itu, tepatnya Januari 2007, Petr Cech mulai berlaga kembali di laga kompetitif, dengan mengenakan helm pelindung seperti yang dikenakan oleh Ederson.
APAKAH HARUS CEDERA DULU, BARU PAKAI PELINDUNG?
Meskipun peristiwa yang menimpa Petr Cech dan Ederson Moraes tak sering terjadi, tetapi risiko yang harus mereka hadapi cukup berat. Risiko cacat tetap pada wajah hingga kehilangan nyawa bisa saja mereka alami, terlepas dari sengaja atau tidaknya pemain lawan yang kakinya mampirke wajah atau kepala mereka. Penggunaan penutup kepala memang dapat menjadi solusi yang bagus untuk melindungi bagian wajah (muka) yang pernah mengalami cedera serius.
Seorang kiper memang rentan dengan cedera serius, apalagi jika sudah kena kepala, dampaknya bisa sangat, sangat serius!. Ada potensi sikutan, hantaman, benturan dengan tanah, benturan dengan tiang gawang, benturan dengan lutut, hingga "hajaran" kaki lawan yang bisa mengenai wajah (kepala) dengan telak, demi mengamankan gawangnya dari ancaman kebobolan. Apalagi bagi kiper yang cenderung nekat dan pemberani, jika berhadapan dengan para pemain yang dikenal ngototdan bertipe petarung, kemungkinan terjadinya bentrokansecara fisik akan menjadi lebih besar.
Diskusi mengenai perlunya perlindungan bagi penjaga gawang memang sempat muncul tak lama setelah Petr Cech terkapar dan harus mendapatkan penanganan medis yang sangat serius. Namun, sepertinya diskusi tersebut tak berlanjut. Menurut saya, alangkah baiknya jika FIFA sebagai otoritas badan sepakbola tertinggi di dunia, juga UEFA (otoritas tertinggi sepak bola di Eropa), mulai memikirkan atau memunculkan wacana untuk memberi perlindungan lebih kepada para penjaga gawang. Bahkan, wacana juga bisa mulai disuarakan untuk otoritas sepak bola di berbagai benua lainnya, termasuk AFC yang "membawahi" sepak bola di Benua Asia.Â
Sekali lagi, mengenakan pelindung kepala setelah seorang kiper cedera serius memang bagus, tetapi jika kepala dapat dilindungi SEBELUM cedera dialami, bukankah itu akan lebih baik? Memang secara estetika,untuk sesaat penampilan penjaga gawang akan terlihat aneh. Sepak bola memang bukan olahraga seperti anggar, American Football, kick-boxing, atau olahraga lain yang selama ini wajib mengenakan pelindung kepala. Namun, jika hal itu dilakukan demi keselamatan penjaga gawang, mengapa tidak mulai dipikirkan?
Mengenakan pelindung kepala setelah mengalami cedera serius saya gambarkan seperti orang yang baru nyadar akan pentingnya mengenakan helm, setelah kepalanya hampir kopyoratau hancur akibat benturan yang sangat serius. Tentu akan jauh lebih baik jika seorang pengendara sepeda motor dengan kesadaran sendiri, merespons peraturan wajib dari pihak kepolisian berdasarkan undang-undang yang sah, maka kepala akan relatif lebih aman daripada ketika tidak mengenakan helm. Tentu analogi ini tak dapat diterapkan bagi pengendara atau pembonceng yang memilih meletakkan helm-nya di bagian dengkultetapi kepalanya tak terlindungi sama sekali.Â
Akan tetapi, sejauh ini saya belum pernah membaca adanya wacana yang dibahas sampai menjadi viral mengenai kemungkinan kiper wajib mengenakan pelindung kepala. Silakan jika ada Kompasianers yang mungkin pernah mengetahui ada wacana mengenai hal ini, tetapi saya belum mengetahui, bisa ditambahkan.Â