Bagi permainan Timnas Muda Filipina semalam, mungkin bukan kemalasan yang menjadi faktor utama hancur leburnya jala gawang mereka, tetapi karena kualitas skill individu yang memang masih satu hingga dua tingkat di bawah para pemain timnas Garuda Nusantara. Kiper pun tak bisa berbuat banyak karena ia sering berhadapan satu lawan satu atau berusaha membendung tendangan lawan yang tidak dijaga dengan baik oleh para pemain belakang Filipina. Statistik pertandingan pun menunjukkan hal itu.
Posisi ball possesion 75% : 25% untuk Indonesia dan total percobaan tendangan ke gawang juga sangat menyolok, yakni 27 dibandingkan 10 kali kesempatan (Indonesia 18 kali on target, sedangkan Filipina hanya sanggup membuat 3 on target), seperti gambar berikut:
****
By the way, dalam permainan bal-balan, posisi kiper memang rentan untuk disalahkan, tetapi sepi dari pujian ketika berhasil menjadi bintang lapangan. Diperlukan lebih banyak waktu bagi seorang penjaga gawang untuk dikenal publik karena kehebatannya menjaga gawangnya tetap steril, dibandingkan pemain tengah, apalagi penyerang. Itu sebabnya saat bermain dengan teman-teman kontrakan saya dulu, posisi kiper tak ada yang mau memilih dengan sukarela. Kami sering kali harus melakukan hom-pim-pa untuk menentukan siapa yang "terpaksa" dijadikan kiper.
Jadi, tindakan netizen dari Indonesia untuk memberi dukungan kepada Quincy Kammeraad bagi saya sangat tepat. Dia memang sedang memerlukan "rangkulan" dan "tepukan bahu" dari para pemain hingga pendukung sepak bola sejati, siapa pun orangnya! Usianya masih muda, karier-nya masih panjang, dan masih ada cukup banyak waktu untuk memoles dan mengembangkan diri.Â
Apalagi, laga kemarin adalah debut dari pemain flamboyan itu. Siang ini (8/9), lewat akun Instagram pribadinya quincykammeraad berkata, "Happy with my debut for the national team of The Phillipines, dissapointed with the result and red card, but guys no worry, i'll be at the next game in the stadium to should to youll as the same as im in the pitch."Â Sepertinya agak "belepotan" bahasanya, tetapi Quincy ingin menegaskan bahwa dirinya "baik-baik saja" setelah laga kemarin dan bersiap untuk laga selanjutnya, jika kembali dipercaya mengawal gawang The Young Azkals. (Btw, saya juga baru saja menjadi follower Quincy lho! Lumayan bisa nyempil di antara ribuan follower Quincy di akun IG-nya).Â
Akhirnya, secara pribadi, saya juga berharap Quincy Kammeraad kelak dipercaya menjaga gawang Timnas Senior Filipina, lalu beraksi di hadapan puluhan ribu pendukung setia Timnas Garuda Senior saat bermain di Gelora Bung Karno. Akankah harapan itu terwujud? Kita tunggu bersama. Sementara itu, biarlah Quincy Kammeraad menyelesaikan tugasnya untuk mengawal gawang Filipina dalam dua laga tersisa melawan Vietnam dan Myanmar. Semoga tak kebobolan banyak gol lagi, ya!
Salam olahraga,
-wsp-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H