Salah satunya, partai melawan Malaysia yang seharusnya mendapat perhatian lebih karena sejarah rivalitas kedua kesebelasan---sebisa mungkin jangan sampai kalah lagi! Apalagi Sea Games nanti akan berlangsung di Malaysia, sehingga jika ada kesempatan bersua dan Indonesia bisa menggebuk Malaysia, tentu kekecewaan atas kekalahan telak pada kualifikasi Piala Asia kemarin bisa terbalaskan.Â
Para pemain yang sekarang ada, nampaknya perlu memahami strategi yang diinginkan oleh Luis Milla dengan lebih baik. Begitu pula Luis Milla juga sebaiknya segera menambah kemampuan berbahasa Indonesia, supaya pemain bisa lebih memahami instruksi atau gaya permainan yang ingin diterapkan oleh pelatih asal Spanyol tersebut. Peran asisten pelatih Luis Milla juga tak kalah penting dalam menerjemahkan keinginan Milla, agar bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik di atas lapangan.
Empat hal yang perlu diperbaiki untuk Sea Games 2017
Melihat tiga penampilan Timnas Garuda pada ajang kualifikasi Piala Asia yang baru saja berlalu, saya melihat ada tiga hal yang perlu diperbaiki, dengan harapan dapat meraih prestasi maksimal pada Sea Games 2017 nanti.
Pertama, tak boleh ada lagi kegugupan pada partai perdana, apalagi dengan alasan masih perlu adaptasi. Para pemain perlu tancap gas sejak partai perdana, jika perlu membuat kejutan dengan membombardir gawang lawan dengan gol sebanyak mungkin!
Kedua, jangan mudah terprovokasi. Pada partai pertama dan ketiga ajang kualifikasi Piala Asia melawan Malaysia dan Thailand, masih jelas terlihat para pemain kita mudah sekali terprovokasi pemain lawan. Luis Milla harus menginstruksikan para pemain kita agar tetap tenang sekaligus cuek (bila perlu) terhadap upaya provokasi dari pihak lawan.
Ketiga, kebiasaan takling keras dan berbahaya harus diminimalisir. Ingat, ini ajang Sea Games, bukan ajang Liga 1 di mana hukuman terhadap takling yang dianggap terlalu kasar dan membahayakan bisa berbuah kartu kuning, bahkan kartu merah! Para pemain perlu berhati-hati saat melakukan takling, terutama di kotak penalti, supaya tidak merugikan tim.
Keempat, sikap terlalu percaya diri. Optimis dan terlalu pedea dalah dua sikap yang terlihat mirip, tetapi ada perbedaan. Sikap terlalu pede cenderung menganggap remeh lawan, yang bisa berujung pada kekalahan. Optimis boleh, yakin menang pun tak salah, tetapi jangan sampai berlebihan, terutama ketika berhadapan dengan tim-tim yang kurang diunggulkan.
***
Bagaimanapun, kita semua patut berterima kasih buat perjuangan timnas muda kita pada kualifikasi Piala Asia yang baru saja berakhir. Hasilnya mungkin terasa sangat mengecewakan. Namun, tak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi. Evaluasi harus dilakukan, tetapi melupakan kegagalan juga harus segera bisa dilakukan oleh seluruh punggawa Timnas Indonesia.
Sea Games sudah di depan mata. Saatnya bersiap dan menatap Sea Games dengan optimis bahwa kita akan meraih hasil yang terbaik. Berdasarkan pengalaman yang kerap berulang, target juara sering kali justru menjadi beban sehingga para pemain tidak bisa bermain lepas. Kemampuan terbaik pun seperti mampet dan enggan keluar, sehingga hasil akhirnya mengecewakan.Â