Ada kabar baik dari Amerika Serikat bagi para pendukung Manchester United!Â
Ya, Manchester Merahmengawali tiga laga pramusim di Amerika Serikat dengan gemilang. Memainkan tiga partai, sembilan poin berhasil diraih, dengan produktivitas gol yang cukup tinggi, yakni 9 gol atau rata-rata memasukkan 3 gol per pertandingan. Pada tiga laga awal yang semuanya berlangsung di Amerika Serikat (AS) tersebut, MU dengan gemilang menghantam LA Galaxy (5-2), dilanjutkan mengandaskan perlawanan Real Salt Lake (2-1), dan yang terbaru, tetangga dekatManchester City dipaksa menelan kekalahan (2-0) pada laga bertajuk International Champions Cup (ICC) 2017.
Menariknya, dari 9 gol yang tercipta, 5 gol diantaranya dihasilkan oleh duet Romelu Lukaku (2 gol) dan Marcus Rashford (3 gol). Sementara 4 gol lainnya dilesakkan oleh Henrikh Mkhitaryan (2 gol), Anthony Martial (1 gol), dan Marouane Fellaini (1 gol). Hasil yang cukup menggembirakan, sekaligus mengirimkan sinyalawal pada para pesaing MU musim depan, bahwa penampilan MU akan berbeda.
Semakin padunya duet Lukaku-Rashford menyiratkan harapan mengenai musim depan Manchester United, baik di kancah Premier League,Liga Champions, juga dua kompetisi lokal lainnya yang akan dilakoni MU. Terkhusus di kompetisi Premier League,para fans MU tentu berharap agar permainan duet baru ini semakin klop, padu, dan (yang terutama) menghasilkan banyak gol pada musim depan.
Keberadaan duet Lukaku-Rashford musim ini mengingatkan kita akan duet maut Dwight Yorke (Trinidad-Tobago) dan Andy Cole (Inggris) ketika mengisi lini depan MU pada musim 1998-1999 hingga musim 2001-2002. Terlepas dari menurunnya performa duet Yorke-Cole pada musim 2001-2002---karena MU mulai "beralih" ke Ruud van Nistelrooy---tak dapat dipungkiri bahwa tiga musim berturut-turut (1998-2000), MU punya lini depan mengerikan!
Duet Yorke-Cole bermain sangat padu, saling melengkapi layaknya saudara kembar, dan (yang terpenting) sangat produktif! Pada Premier Leaguemusim 1998-1999 duet Yorke-Cole mencetak 35 gol (dari total 53 gol di semua kompetisi), diikuti dua musim selanjutnya dengan torehan 39 gol (46 gol di semua kompetisi) dan 18 gol (25 di semua kompetisi). Kebersamaan mereka di lini depan pun berbuah sangat manis, yakni gelar juara Premier Leagueselama 3 tahun berturut-turut!
"Kesaktian" duet Yorke-Cole di lini depan MU juga berimbas pada torehan gol klub yang bermarkas di Old Trafford pada tiga musim tersebut, yakni 80 gol (1998-1999), 97 gol (1999-2000), dan 79 gol (2000-2001). Produktivitas MU terlihat menakutkan karena di bangku cadangan ada duet yang tak kalah sangar-nya, yakni Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer. Dua nama yang seharusnya tak pernah dilupakan oleh setiap fans MU di seluruh dunia---kalau nggaktahu dua nama terakhir ini, berarti Anda memang benar-benar ndeso!
Skuat MU makin lengkap kalau kita lihat nama-nama yang berada di belakang para strikersubur tersebut pada tiga musim tadi. Ada Peter Schmeichel, Denis Irwin, Gary Neville, Roy Keane, David Bekcham, Paul Scholes, hingga Ryan Giggs! Tak heran jika komposisi skuat MU begitu menakutkan, sekalipun bukan berarti mereka dengan gampang meraih kemenangan.
Menantikan kiprah duet Lukaku-Rashford di Premier League
Musim yang baru memang belum resmi dimulai. Bursa transfer pun masih berlangsung dan MU masih mungkin menambah amunisi,tergantung hasil pramusim yang akan berakhir 2 Agustus 2017 (melawan Sampdoria). Menarik sekali untuk menantikan sejauh mana Lukaku-Rashford akan melaju dengan torehan gol-golnya, sekaligus mengembalikan keangkeran Old Trafford yang pada musim lalu seolah kehilangan aura angkernya.Â
Tentu mereka takkan mampu berjuang sendiri tanpa topangan dari lini tengah, hingga lini pertahanan yang solid sekaligus kreatif. Stok pemain cadangan untuk posisi penyerang pun perlu diperhatikan karena saat ini praktis MU hanya memiliki Anthony Martial yang sudah cukup matang. Ada James WIlson yang mungkin bisa diberi kesempatan untuk bermain lebih banyak, tetapi belum cukup aman untuk melapis lini depan MU seandainya Lukaku atau Rashford absen karena cedera atau akumulasi kartu kuning.
Diperlukan setidaknya 1-2 penyerang pelapis lagi, dengan kualitas yang bagus untuk menambah kuat kedalaman skuat Jose Mourinho musim depan. Apalagi setelah Rooney pulang kampungke Everton, kebutuhan penyerang pelapis semakin mendesak. Rumor bakal bertahannya Zlatan Ibrahimovic tentu diharapkan oleh para fans MU bisa terwujud, supaya kedalaman lini depan MU semakin menakutkan.Â
Keberadaan supersubyang dahulu diemban dengan sangat baik oleh Solskjaer dan Sheringham sangat dibutuhkan untuk mengejar gol kemenangan atau memaksakan hasil seri, jika sewaktu-waktu MU buntudalam penyelesaian akhir. Semoga Mourinho tidak salah pilih ketika nantinya MU membeli strikerbaru sebelum bursa transfer ditutup.Â
Menilik hasil tiga laga pramusim yang cukup memuaskan, menarik untuk ditunggu apakah duet Lukaku-Rashford dapat menjadi jelmaanduet Yorke-Cole pada Premier Leaguemusim 2017-2018 yang bulan depan akan bergulir? Akankah teror dari duet Belgia-Inggris ini menghantuigawang setiap tim yang berhadapan dengan MU pada musim depan? Berapa gol yang nantinya berhasil mereka cetak?
Asalkan tidak ada gangguan cedera, para fans MU dapat berharap bahwa musim depan permainan MU akan lebih menakutkan, setidaknya dibandingkan dengan musim sebelumnya. Dengan demikian, potensi untuk kembali merebut gelar juara Premier League pada musim kedua Jose Mourinho juga semakin besar untuk dapat terwujud.Â
Kita nantikan bersama!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H