Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Haruskah PSSI Membatasi Kuota Pemain Senior pada ISL 2017?

11 Januari 2017   15:47 Diperbarui: 12 Januari 2017   11:42 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi logo ISL (bolanasional.co)

Beberapa nama yang dimaksud antara lain: Gianluigi Buffon (Juventus/38 tahun), Pepe (Real Madrid/32 tahun), Andrea Barzagli (Juventus/35 tahun), Gabi (Atletico Madrid/32 tahun), Petr Cech (Arsenal/34 tahun), Xavi Alonso (Bayern Munich/35 tahun), dan David Villa (New York City FC/35 tahun).

Kembali pada rencana kebijakan PSSI....
Nah, kesimpulan saya terkait wacana PSSI untuk membatasi jumlah pemain, secara pribadi kurang setuju jika harus dipaksakan. Biarlah 'seleksi alam' yang terjadi, ketika para pemain senior itu memang sudah tidak lagi mampu bermain (bersaing) dengan para pemain muda lainnya, toh juga akan berhenti sendiri. Mungkin klub-klub peserta ISL bisa meniru kebijakan yang sering diberlakukan untuk para senior di berbagai klub di kompetisi utama Eropa. Mereka kebanyakan diberi 'jatah' hanya 1 tahun kontrak, dan hanya sedikit yang diberi kontrak 2 tahun, dengan opsi perpanjangan melihat kondisi dan kemampuan sang pemain. 

Namun, jika akhirnya palu harus diketok dan kebijakan harus berjalan, setidaknya berilah waktu 1-2 tahun sebelum dijadikan peraturan resmi yang mengandung konsekuensi bagi yang tidak mematuhinya. Namun, langkah PSSI untuk memberi waktu para peserta ISL agar dapat mempelajari kebijakan dan diizinkan menyampaikan pendapat juga patut diapresiasi.

Semoga dalam waktu dekat, ketika keputusan harus diambil, PSSI di bawah komando Bapak Edy Rahmayadi dapat mengambil keputusan yang bijak, tepat, dan bisa diterima oleh semua pihak dengan legowo. Terlebih dari itu, kita semua berharap agar kompetisi berjenjang bisa dikelola dengan lebih profesional, dari berbagai kelompok usia, sehingga ke depan, keinginan dan impian untuk menjadi 'raja' di Asia Tenggara, dan (bukan tidak mungkin) Asia, bahkan lolos ke Piala Dunia dapat segera terwujud. Doa dan harapan saya, semoga ke depan persepakbolaan nasional menjadi lebih baik.

Bravo sepak bola Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun