Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea Juara Paruh Musim, Akankah Dapat Menjuarai Liga?

2 Januari 2017   15:49 Diperbarui: 2 Januari 2017   16:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eden Hazard dan Diego Costa, dua pemain kunci Chelsea (GOAL.COM)

Tak terasa sudah hampir 5 bulan Premier League musim 2016/2017 bergulir, sejak kickoff dilakukan pada 13 Agustus 2016 silam. Musim kompetisi yang diperkirakan akan berlangsung sengit dengan kehadiran para pelatih top di dunia yang bersaing untuk membawa timnya menjadi yang terbaik di kasta tertinggi kompetisi sepakbola Inggris tersebut. 

Kiprah Leicester City sebagai juara bertahan juga dinanti-nantikan sebagai ajang pembuktian setelah mereka berhasil 'mengguncang' jagat persepakbolaan dunia setelah menjuarai Premier League musim 2015/2016. Sementara masuknya Zlatan Ibrahimovic semakin meramaikan persaingan kandidat top scorer karena mantan pemain PSG ini diyakini masih bertaji, sekalipun usianya sudah tidak muda lagi. Pertandingan demi pertandingan pun bergulir dan kemenangan sensasional yang diraih Tottenham Hotspurs atas tuan rumah Watford semalam (WIB), menutup pekan ke-19 sekaligus menandai berakhirnya paruh musim Premier League musum 2016/2017.

Posisi Enam Besar di Klasemen Sementara

Berakhirnya laga Watford melawan Hotspurs sekaligus menegaskan bahwa perjuangan Harry Kane, dkk untuk merangsek ke papan atas masih terus dilakukan. Untuk sementara, Tottenham Hotspurs terpatri di posisi ke-4 tabel klasemen sementara Premier League, di atas Manchester City dan Manchester United yang mengakhiri paruh musim di posisi ke-5 dan ke-6. 

Sementara Liverpool dan Arsenal masih setia menguntit Chelsea yang menjadi penguasa klasemen paruh musim, dengan rekor sensasional, yakni kemenangan 13 secara beruntun! Rekor sensasional Chelsea ini sekaligus menyamai rekor Arsenal pada Premier League musim 2001/2002 silam. Ya, setelah kandas 3-0 di Emirates Stadium, Chelsea bangkit dengan mengalahkan Hull City di kandang lawan, dan menghantam Stoke City di Stamford Bridge pada laga akhir tahun di Festive Period. Hasil yang membuat klub besutan Antonio Conte semakin semringah dan gagah berada di puncak klasemen paruh musim. Menarik untuk ditunggu apakah Chelsea dapat mempertahankan kiprah impresif ini, lalu berhasil menjuarai liga seperti yang dilakukan Arsenal pada musim 2001/2002 lalu? Pertanyaan yang wajib 'dijawab' dengan pembuktian di atas lapangan pada 19 laga berikutnya.

Tindakan berpuas diri, merasa sudah juara, atau menyepelekan perjuangan lima tim besar yang menjadi pesaing terdekat Chelsea tentu jangan sampai terjadi. Memang setelah paruh musim kompetisi berlangsung, peta persaingan menuju tangga juara sedikit di luar prediksi, tetapi kompetisi masih belum selesai. Keunggulan 6 poin (plus 4 gol lebih banyak) yang dimiliki oleh Chelsea atas Liverpool yang berada di posisi ke-2 masih jauh dari 'aman'. Begitu pula jarak terjauh dengan peringkat ke-6, yang sementara diduduki oleh MU (selisih 13 poin dan 19 gol). Jangan lupa bahwa keenam tim penghuni The Big Six masih akan saling berhadapan, yang akan berpotensi besar untuk mengubah peta persaingan pada setengah musim berikutnya.

Pertahanan dan Penyerangan Terbaik

Dalam kompetisi modern, perpaduan antara kuatnya lini pertahanan dan lini serang masih diyakini akan menjamin kesuksesan suatu tim yang sedang berkompetisi. Meskipun terkadang kondisinya tidak ideal—dimana ada tim yang kebobolan cukup banyak, tetapi dapat memenangkan gelar—tetapi kekuatan lini pertahanan dan lini serang tidak boleh diabaikan. Untuk posisi enam besar paruh musim Premier League, Chelsea dan Tottenham Hotspurs memiliki pertahanan paling kuat, dengan hanya kebobolan 13 dan 14 kali selama 19 kali bertanding. Arsenal dan Manchester Uinted menyusul dengan kebobolan 19 gol, diikuti Liverpool dan Manchester City yang 'memaksa' kiper untuk memungut bola sebanyak 21 kali dari gawangnya.

Bagaimana dengan lini serang alias produktivitas gol ke gawang lawan? Liverpool, Chelsea, dan Arsenal menjadi yang paling ganas dengan mencetak gol sebanyak 46, 42, dan 41 kali ke gawang lawan. Sementara Manchester City mencetak 39 gol, Hotspurs 37 gol, dan Manchester United 'cuma' mencetak 29 gol dari 19 pertandingan.

Pencetak gol terbanyak

Sampai pekan ke-19 berlangsung, Diego Costa masih memuncaki daftar pencetak gol terbanyak dengan 14 gol, disusul Alexis Sanchez (Arsenal) dan Ibrahimovic (MU) masing-masing 12 gol. Menguntit tiga pemain di belakang mereka atas nama Harry Kane (Hotspurs), Romelu Lukaku (Everton), dan Kun Aguero dengan donasi 10 gol. Raihan keenam pemain di atas masih cukup rentan terkejar oleh beberapa pemain yang tampil cukup ganas untuk membobol gawang lawan, di antaranya Eden Hazard (Chelsea) dan Jermain Defoe (Hotspurs) dengan raihan 9 gol, dan 4 nama lain yang telah menyumbang 8 gol untuk klub masing-masing, yakni Dele Alli (Hotspurs), Michail Antonio (West Ham), Sadio Mane (Liverpool), dan Theo Walcot (Arsenal).

Menantikan dampak bursa transfer musim dingin 

Menilik kondisi tim, terutama The Big Six yang mulai menemukan pemain terbaiknya, bursa transfer musim dingin yang sudah mulai dibuka nampaknya tidak terlalu 'menarik' bagi mereka. Sekalipun mereka tetap perlu memperkuat skuat untuk menjaga kedalaman komposisi tim. Terlalu mengandalkan 11-14 pemain yang rutin berlaga sebagai starter maupun 'pengganti tetap' akan sangat riskan dan berisiko. Apalagi ketika konsentrasi dan kekuatan tim harus terbagi dengan berbagai kompetisi 'pelengkap' yang ada di Inggris, juga kompetisi antar klub di tingkat Eropa.

Persaingan diperkirakan juga akan semakin ketat setelah bursa transfer dibuka, karena tim-tim papan tengah dan bawah (sampai paruh musim) akan memperkuat skuat dengan pemain pinjaman maupun hasil pembelian dari klub lain. Kondisi yang patut diwaspadai oleh The Big Six jika tidak ingin terpeleset dan meraih hasil minor ketika bertemu dengan tim-tim yang tidak diunggulkan.

Jangan lupakan pula faktor absennya para pemain kunci karena harus membela tim nasional masing-masing untuk ajang Piala Afrika yang akan dihelat pada 14 Januari – 5 Februari 2017. Liverpool untuk sementara akan 'kehilangan' Sadio Mane dan Eric Bailly harus meninggalkan Manchester United untuk membela negaranya. Arsenal pun harus merelakan Mohamed Elneny yang akan berlaga di Piala Afrika 2017. Beruntunglah Chelsea, Hotspurs, dan Manchester City yang tidak harus kehilangan pemainnya gara-gara Piala Afrika. Kondisi yang membuat tiga klub tersebut dapat memaksimalkan stok pemainnya untuk berkompetisi.

Juara Paruh Musim adalah Jaminan Juara Liga? 

Bagi Anda yang suka ilmu otak-atik gathuk sekaligus fans Chelsea, mungkin data lima musim terakhir Premier League bisa membuat Anda tersenyum penuh harapan. Ya, sejak Premier League musim 2011/2012 sampai musim 2015/2016

tercatat hanya satu tim yang harus puas menjadi juara paruh musim, tetapi gagal menjuarai liga. Pada musim 2012/2013, Arsenal yang memuncaki klasemen pada paruh musim, harus puas bertengger di peringkat ke-4 pada akhir musim dan harus 'menyerahkan' piala kejuaraan untuk Manchester City.

Berbeda halnya dengan empat musim kompetisi lainnya, yang semuanya dimenangkan oleh tim yang menjuarai paruh musim kompetisi, masing-masing atas nama. Manchester City (2011/2012), Manchester United (2012/2013), Chelsea (2014/2015), dan Leicester City (2015/2016).

Jadi, apakah kali ini Chelsea yang akan memenangkan liga pada debut sang pelatih asal Italia, Antonio Conte? Jawabannya bisa YA asalkan Chelsea dapat mempertahankan konsistensi dan solidnya kombinasi pertahanan-lini tengah-lini serang selama 19 pekan ke depan. Performa Eden Hazard, Diego Costa, dan David Luiz juga akan menjadi penentu. Kalau mereka sampai cedera berkepanjangan, senyum para pesaing Chelsea pun akan semakin lebar.

Jawabannya bisa pula TIDAK atau BELUM TENTU, jika Chelsea terlalu percaya diri atau secara mendadak ditimpa 'kesialan' karena cedera pemain, akumulasi kartu, mendadak para pemainnya tampil di bawah form terbaiknya, atau mencatat hasil minor ketika menghadapi tim-tim non unggulan dan tim-tim yang saat ini tergabung dalam The Big Six . 

Bagaimana dengan 5 tim lain yang saat ini menemani Chelsea dalam The Big Six pada tabel klasemen? Mereka pun harus mempertahankan dan meningkatkan level permainan, berjuang keras untuk menang saat bentrok satu dengan yang lain, dan berharap bahwa tim-tim lain akan terpeleset dan meraih hasil minor (imbang atau kalah) saat bertemu tim-tim non unggulan. Tentu faktor 'Dewi Fortuna' tak bisa diremehkan, karena bisa menjadi pembeda hasil pertandingan, bahkan pembeda hasil kompetisi pada akhir musim nanti. 

Saya harap tak ada satu pun yang melupakan pahitnya kegagalan Liverpool meraih gelar juara yang sudah di depan mata pada Premier League musim 2013/2014. Kekalahan dari Chelsea—yang diwarnai oleh terpelesetnya sang kapten The Reds—dan hasil seri melawan Crystal Palace membuat impian untuk meraih gelar juara melayang. Kesialan yang tentu tidak diharapkan oleh pelatih dan para pemain Chelsea akan menimpa mereka pada musim ini. Lagipula, di kompetisi yang (katanya) terbaik di dunia ini, rasanya kurang greget kalau Chelsea begitu mudahnya melaju dan menjuarai Premier League. Semua fans fanatik sepakbola akan senang jika terjadi persaingan sengit, bahkan kalau bisa hingga detik-detik terakhir, dan sang juara serta runner-up hanya dipisahkan oleh 1-2 angka, atau kalah bisa hanya ditentukan dari selisih gol saja. Benar, kan?

Omong-omong, klub manakah yang Anda jagokan untuk menjuarai Premier League musim ini, dengan melihat hasil sementara sampai paruh musim?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun