Genderang "pertarungan" Pilkada telah dimulai. Setiap calon dari 101 daerah, mulai tingkat kabupaten, kota, sampai provinsi sudah bersiap untuk meraih simpati masyarakat di daerah masing-masing, dengan harapan dapat meraih suara maksimal pada 15 Februari 2017. Namun, jika kita memperhatikan dengan sekilas maupun cermat, ada yang aneh dalam pemberitaan seputar persiapan Pilkada yang selama ini beredar: seolah-olah hanya DKI Jakarta yang mengadakan Pilkada 2017!
Porsi pemberitaan yang sangat tidak seimbang terlihat jelas, baik di media cetak, elektronik, maupun online. Keriuhan dunia maya dengan berbagai ulah netizen juga hanya mengarah ke ibukota negara. Bagaimana dengan daerah lain? Sepertinya dicuekin deh! Perhatikan saja berita yang setiap hari menghiasi laman online. Kebetulan saya lebih sering membaca berita online dari gadget ketimbang menonton televisi atau membaca surat kabar. Berita seputar Pilkada DKI menempati porsi yang sangat besar dibandingkan daerah-daerah lain.
Namun, sesekali ketika saya menyempatkan waktu untuk menonton siaran berita di beberapa channel televisi nasional--biasanya Kompas TV, Metro TV atau RCTI--saya pun mendapati kondisi yang tak jauh berbeda. Berbagai tulisan di Kompasiana seputar Pilkada pun menunjukkan fenomena yang tak jauh beda. Padahal, hajatan Pilkada 2017 akan digelar di 101 daerah, mulai tingkat kabupaten, kota, sampai provinsi.Â
Menurut informasi dari KPU, Pilkada 2017 akan diadakan serentak di 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kotamadya dengan rincian sebagai berikut:
Pilkada tingkat Provinsi (7 daerah):
1. Aceh
2. Bangka Belitung
3. DKI Jakarta
4. Banten
5. Gorontalo
6. Sulawesi Barat