Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola

Cobaan Hidup Kang Herry Kiswanto, Eks Kapten Timnas Indonesia

10 September 2016   13:53 Diperbarui: 10 September 2016   14:05 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir 4 tahun silam, tepatnya 28 September 2012, saya mengangkat sosok Herry Kiswanto atau Kang Herry, bersanding dengan Garry Lineker, yang dikenal sebagai atlet yang "bersih" dan sportif selama berkarier sebagai pemain sepak bola. Julukan Mister Clean pun rasanya layak disematkan kepada mantan Kapten Timnas Indonesia tersebut karena selama 20 tahun beraksi di lapangan hijau, Kang Herry tercatat hanya sekali menerima kartu kuning, tanpa pernah ada kartu merah diacungkan oleh wasit kepadanya.

(Silakan meng-KLIK tautan untuk membaca artikel mengenai Kang Herry yang pernah saya tulis)

Namun, saya sangat terkejut ketika belum lama ini membaca berita terkait hasil rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Selasa (6/9) memutuskan untuk menjatuhkan sanksi kepada Kang Herry dan beberapa orang lainnya berupa larangan beraktivitas dalam sepak bola nasional seumur hidup!

Ya ... Kang Herry tetap dinyatakan bersalah karena eks pelatih PSS Sleman dinyatakan terlibat dalam aksi Sepak Bola Gajah ada pada laga antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang pada laga 8 besar Divisi Utama yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS Sleman. PSSI mencium adanya pengaturan skor karena pada laga yang berlangsung pada 26 Oktober 2014 tersebut, kelima gol tercipta hasil "bunuh diri" para pemain PSIS dan PSS Sleman. Penyelidikan lebih lanjut menemukan adanya keterlibatan para pemain, pelatih, dan manajemen kedua tim sehingga insiden yang memalukan tersebut bisa terjadi.

Sanksi yang diterima oleh Kang Herry juga dijatuhkan kepada Rumadi (Direktur Operasional PT PSS), Eri Febriyanto (sekretaris klub), Suparjiono (manajer tim), dan tiga pemain PSS Sleman bernama Riyana, Agus Setiawan, dan Hermawan Putra Jati.  Kubu PSIS Semarang juga tak luput dari sanksi, yang diterima oleh Wahyu Winarto (manajer klub) dan Eko Riyadi selaku pelatih. Selain nama-nama di atas, dua asisten pelatih dan beberapa pemain PSIS Semarang juga kecipratan sanksi berupa larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 10 tahun (asisten pelatih) dan larangan seumur hidup (pemain) plus denda uang senilai 150 juta rupiah dan 100 juta rupiah.

Kang Herry ...

Sosok yang sempat saya tulis sebagai pribadi yang bersih, sportif, dan respek pada artikel perdana yang mendapatkan ganjaran headline dari Kompasiana, sekarang malah mengingkari ketiga kata tersebut. Menurut saya ... permainan yang bersih, sportif, dan respek terhadap lawan tanding, wasit, sampai perangkat pertandingan bukan saja enak untuk ditonton (dinikmati), tetapi menentramkan hati, mulai dari hati pemilik klub, jajaran pelatih dan staf klub, juga para pendukung tim sepak bola mana pun di seluruh dunia. Namun, aksi Sepak Bola Gajah yang dilakukan secara berjamaah melibatkan para pelatih dan ofisial tim, sekalipun "pelakunya" para pemain yang beraksi di lapangan hijau, sungguh tidak dapat diterima dengan alasan apa pun.

Kang Herry  ... 

Beliau meyakini bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus tersebut ... tetapi saat ini mau tak mau harus menjalani sanksi yang dijatuhkan oleh PSSI, sebagai otoritas badan sepak bola tertinggi di negeri ini. Agak susah diterima, tetapi faktanya Kang Herry dinyatakan terlibat dan bersalah oleh PSSI.

Menyikapi keputusan dari PSSI yang sangat merugikan dirinya, Kang Herry menyatakan akan melakukan "perlawanan" atas sanksi tersebut, karena beliau sempat meyakini bahwa sanksinya akan dicabut, seperti disampaikan oleh Kang Herry kepada Harian Super Ball (12/8).

Kita tunggu saja bagaimana seandainya harapan Kang Herry terwujud, dengan pengurangan sanksi atau bahkan pembebasan sepenuhnya. Menurut saya untuk saat ini nama baik Kang Herry sudah terlanjur tercemar dan akan membutuhkan waktu serta upaya ekstra keras untuk memulihkan nama baiknya.

Kini PSSI memang sedang giat untuk membangun kembali persepakbolaan nasional. Sanksi tegas akan diberikan kepada oknum-oknum yang nekat melakukan aksi yang merusak semangat perbaikan persepakbolaan nasional.

Ah ... terlepas apakah Kang Herry memang  bersalah atau hanya menjadi korban (sementara "otak" dari Sepak Bola Gajah tersebut malah bebas dari hukuman, munculnya nama Kang Herry dalam daftar sanksi PSSI, yang ditegaskan lagi pada Rapat Exco yang lalu, tetap saja menggoreskan kekecewaan yang mendalam bagi kita semua. Saya pun kecewa banget karena prestasi Kang Herry di lapangan hijau memang tiada duanya, terutama saat masih aktif sebagai pemain.

(Menghela napas sejenak ... silakan ikut kalau mau ...  )

Ah
, memang di dunia ini ada banyak perkara yang sukar untuk dipahami dan diterima. Kita selama ini berharap bahwa sosok yang dianggap dan dikenal sebagai "orang baik", akan tetap menunjukkan "sisi baik" dalam hidupnya, sekalipun tak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Saya hanya bisa berharap bahwa cobaan yang menimpa Kang Herry ini sebagai mimpi. Saya berharap segera terbangun dari "mimpi buruk" yang memuat berita negatif mengenai "Sang Kapten" lalu melihat munculnya berita demi berita yang berisi hal-hal positif mengenai Kang Herry Kiswanto.

Kalau empat tahun silam saya menuliskan:

Menarik untuk ditunggu apakah ada "Herkis-Herkis" lain yang akan muncul di Tanah Air. Pemain yang punya skill mumpuni, ditopang oleh semangat untuk bermain bersih, sportif, dan menunjukkan sikap hormat atau respek kepada orang lain.

Saya menyadari bahwa untuk saat ini gaung atau kekuatan dari pernyataan tersebut sedang melemah, bahkan menuju titik nadir. Namun, saya masih berharap bahwa suatu saat nanti, saya dapat memikirkan pernyataan lain yang "pas" mengenai sosok Kang Herry Kiswanto yang pernah menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta sepak bola.

Tetap semangat Kang!

Kalau cobaan ini diizinkan TUHAN untuk Akang alami, pastilah DIA akan memberi kekuatan untuk Akang menghadapi semuanya. Jikalau Akang memang tidak bersalah, TUHAN juga punya seribu satu cara untuk membebaskan Akang dari sanksi, serta memulihkan nama Akang.

Bravo sepak bola Indonesia! ^.^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun