Mohon tunggu...
Widny Putri
Widny Putri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berlari Lampaui Batas Diri

25 Oktober 2017   22:09 Diperbarui: 25 Oktober 2017   22:33 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita bertanya -- tanya bagaimana seorang atlet maraton dapat berlari sejauh kurang lebih 40 km ? Pasti jawabannya, karena mereka sudah terlatih, tubuh mereka sudah terbiasa, jantung dan paru -- paru mereka sudah beradaptasi, mereka merupakan pewaris gen seorang atlet, dan lain -- lain. Ya benar, alasan di atas sudah benar dan logis. Namun jika demikian, apakah kita orang normal yang belum terlatih dapat berlari menempuh jarak jauh yang memang tidak harus sejauh itu, yang pasti dengan tidak istirahat dan dengan kurun waktu yang wajar ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan di atas ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Hal yang pertama adalah olahraga, olahraga ialah kegiatan yang melatih tubuh seseorang, baik secara jasmani maupun rohani. Tentu saja jika kita melakukan olahraga ada sesuatu yang melatarbelakanginya, entah karena memang suka terhadap olahraga itu sendiri atau bahkan ingin mendapatkan suatu manfaat dari olahraga. 

Lumrahnya manfaat yang dapat kita ambil dari berolahraga adalah tentang kesehatan, karena olahraga sendiri dapat membuat peredaran darah menjadi lancar dan memaksimalkan sekaligus merelaksasikan fungsi -- fungsi bagian tubuh sehingga olahraga sebenarnya sangat perlu dilakukan. Manfaat lain dari olahraga selain bagi kesehatan fisik juga menyangkut tentang psikis, karena berolahraga dapat memicu hormon yang dapat menimbulkan perasaan bahagia pada manusia. 

Saya juga yakin sebenarnya hampir semua dari kita ingin berolahraga, namun permasalahan terjadi saat kita menjalani kesibukan atau segala sesuatunya yang membuat kita sulit berolahraga. Banyak juga dari kita juga yang memiliki selera olahraga yang berbeda, ada yang senang olahraga permainan, ada juga yang menggemari olahraga cabang atletis, ada juga yang suka dengan olahraga yang sederhana, atau mungkin olahraga ekstrem. Namun timbul permasalahan baru jika kita ingin melakukan olahraga dengan porsi yang cukup besar atau terbilang ekstrem apakah kita sebagai orang normal yang tidak memiliki gen atlet mampu melakukan hal tersebut?

Kali ini kita akan membahas komponen yang mendasar pada manusia yaitu jaringan. Jaringan pada manusia sendiri terbagi menjadi 4 yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf, dan jaringan otot

Jaringan epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan ini memiliki fungsi utama yaitu, melindungi, mengangkut, dan sekresi. Jaringan epitel ini memiliki ciri khusus, yaitu :

  1. Antar selnya rapat dan terikat erat
  2. Tidak terdapat pembuluh darah
  3. Daya regenerasi yang lambat

Jaringan epitel dapat diklasifikasikan menurut bentuk selnya dan jumlah lapisannya. Berdasarkan bentuk selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi :

  1. Squamosa (jaringan epitel pipih)
  2. Cuboid (jaringan epitel kubik)
  3. Collumnar (jaringan epitel silindris)

Sedangkan berdasarkan jumlah lapisannya, jaringan ini dapat dibedakan menjadi :

  • Jaringan epitel selapis
  • Jaringan epitel berlapis
  • Jaringan epitel kelenjar
  • Jaringan epitel silindris berlapis semu bersilia

Jaringan ikat

Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi untuk penyokong dan penyambung tubuh. Jaringan ikat ini berisi cairan yang disebut matrix. Matrix sendiri dibedakan berdasarkan serat dan bahan dasar. Serat matrix ada 3 macam, yaitu kolagen, elastin, dan retikuler. Bahan dasarnya sendiri ada 2 macam yaitu mukopolisakarida yang padat dan asam asam hialuronat yang sangat lentur. Yang termasuk jaringan ikat adalah darah,lemak, limfe, dan kartilago

Jaringan saraf

Jaringan saraf merupakan jaringan yang memiliki fungsi untuk mengalirkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Neuron sendiri tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson. Neuron sendiri terbagi dalam neuron sensorik dengan fungsi menerima rangsang dari panca indera dan neuron motorik dengan fungsi menanggapi rangsang sebagaimana akan diteruskan ke otot atau efektor.

Jaringan otot

Jaringan otot merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penggerak tubuh. jaringan otot sendiri dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

  1. Otot polos
  • Berbentuk gelondong
  • Jumlah inti selnya 1 dan berada di tengah
  • Merupakan otot tidak sadar
  • Reaksi terhadap rangsang lambat

     2. Otot lurik

  • Berbentuk silindris panjang
  • Jumlah inti selnya banyak dan berada di pinggiran sel
  • Merupakan otot sadar
  • Reaksi terhadap rangsang cepat

     3. Otot jantung

  • Berbentuk silindris bercabang
  • Jumlah inti selnya 1 atau 2 dan berada di tengah
  • Merupakan otot tidak sadar
  • Reaksi terhadap rangsang lambat

it-ms.co
it-ms.co
Dari ke empat jaingan di atas, jaringan ototlah yang berperan besar dalam pergerakan tubuh karena sesuai dengan fungsinya sendiri namun hal tersebut juga sangat dipengaruhi oleh jaringn lain seperti jaringan saraf. Sebagai contoh saat gerakan berlari, jaringan saraf kita akan memerintahkan seluruh tubuh untuk bersiap untuk lari, kemudian dikirimkan perintah untuk mengerahan otot kaki kita untuk berkontraksi dan relaksasi yang membutuhkan energi secara banyak. Kemudian proses metabolisme tubuh kita akan terjadi secara cepat, paru -- paru kita akan terus berkerja sembari demikian otot jantung juga akan berkerja lebih cepat agar oksigen sebagaimana merupakan cikal bakal energi dapat diedarkan melalui darah secara cepat pula.

Kembali lagi pada pertanyaan "Apakah kita sebagai orang nomal mampu berlari dengan jarak yang relatif jauh?".  Jika kita memperhatikan, sebenarnya secara alamiah saja tubuh kita memang sudah dirancang untuk dapat berlari, terlebih berlari kuat dengan menempuh jarak yang relatif panjang dibandingkan dengan makhluk lain seperti singa, anjing, atau harimau sekalipun. 

Ada beberapa alasan mengapa manusia diciptakan untuk berlari. Yaitu manusia memiliki saluran khusus di dalam telinga yang memudahkan manusia untuk tetap seimbang meskipun dalam keadaan tubuh sedang bergerak secara aktif (lari). Karena di telinga bagian dalam terdapat vestibuli yang di mana terdapat macula. Macula sendiri memiliki fungsi mengatur keseimbangan statis, yang menentukan kesadaran akan posisi kepala terhadap gaya gravitasi meskipun tubuh dalam diam maupun di saat terjadi arah pergerakan kepala dan tubuh. Aktivitas macula ini disalurkan ke bagian vestibular (keseimbangan) dari saraf otak VIII yang berlokasi di batang otak.

Manusia juga dibekali refleks pengelihatan yang akan menjaga pandangan tetap stabil meskipun kepala dan badan kita terus bergerak. Mata kita akan tetap fokus pada titik utama agar bisa tetap seimbang, dan secara otomatis menjadi monitor tubuh kita. Sekalipun pengelihatan kita tetap fokus, secara bersamaan juga mata akan siap menerima dan mengidentifikasi informasi di lingkungan dan akan mengatur jarak gerak. Seperti halnya saat kita menjumpai lubang, mata kita akan mengirimkan informasi visual, dan tubuh akan menyesuaikan dan akan bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis yang dapat mempertahankan keseimbangan tubuh.

Jika kita berlari maka kita juga akan terpapar sinar matahari dan pasti kita merasakan panas dari lingkungan dan dari dalam tubuh kita sendiri karena proses pembakaran. Tapi tubuh kita sudah mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi panas tersebut. Seperti yang kita tahu tubuh kita akan memproduksi keringat. Di mana keringat tersebut terdiri dari air, garam, dan zat -- zat yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh, tentu saja fungsi dari tubuh mengeluarkan keringat adalah sebagai penstabil suhu tubuh. Keringat akan dikeluarkan oleh tubuh melalui pori -- pori yang akan terbuka di tubuh kita.  Secara tidak langsung juga, saat kita berlari tubuh kita akan melakukan detoxifikasi karena membantu mengeluarkan rancun di dalam tubuh kita.

Siapa yang mengira bila lengan yang kita miliki ternyata merupakan bentuk lengan yang mampu mengayunkan kaki dan tangan secara efektif. Bentuk kaki yang relatif panjang dan ramping apa lagi dibantu dengan pergelangan kaki yang memiliki persendian sangat memudahkan kita dalam berlari. Saat kita berlari otot betis kita akan kontraksi namun otot tendon akan elastis. Sendi yang ada pada pergelangan kaki merupakan tuas bagi kaki kita yang akan membantu menghemat setengah dari energi yang seharusnya kita keluarkan untuk melakukan langkah selanjutnya. Kita juga memiliki bahu yang lebar, pinggang yang ramping serta tulang panggul membantu pergerakan kaki ketika berlari. Kita juga beruntung memiliki lutut yang mampu membantu kita dalam menyokong tubuh saat berlari. Karena saat kita berlari, pasti salah satu kaki menjadi penyokong tubuh secara bergantian. Maka dari itu tugas telapak kaki yang sebenarnya juga merupakan tumpuan yang baik karena seolah -- olah memiliki bantalan yang akan memudahkan kita dalam berlari akan terbantu oleh adanya persendian di lutut.

Saat berlari tentu saja tubuh kita memerlukan banyak energi bahkan terjadi lonjakan permintaan energi. Lalu bagaimana tubuh kita mendapatkan energi yang sebanyak itu? Tubuh kita dapat menghasilkan energi saat terjadi katabolisme. Proses katabolisme atau sering kita kenal dengan istilah pembakaran sendiri dapat terjadi jika terdapat oksigen dan glukosa. 

Oksigen akan didapatkan dari udara di sekitar kita melalui proses bernafas, oksigen tersebut akan masuk ke paru -- paru dan terjadi respirasi di mana oksigen yang kita butuhkan akan ditukar dengan carbon dioksida yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Glukosa sendiri merupakan gula yang sudah disederhanakan oleh tubuh  di mana kita dapatkan melalui makanan yang kita makan yang telah melewati tahapan pencernaan mekanik dan kimiawi.

Oksigen akan diangkut oleh darah menggunakan bantuan hemoglobin menuju sel -- sel yang membutuhkan energi. Kemudian oksigen tersebut dipindahkan ke protein myoglobin, kemudian jika sudah benar -- benar dibutuhkan oksigen tersebut akan dipindahkan menuju mitokondria. Mitokonria sendiri merupakan organel sel yang dapat menghasilkan sel. Disinilah oksigen digunakan untuk membakar glukosa dan akan menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Namun ATP ini masih harus dirombak manjadi ADP dan phospogliserat agar dapat dipakai, karena dalam menggerakan otot diperlukan 2 bentuk energi tersebut dan juga kalsium. 

Namun bagaimana jika energi yang dibutuhkan sangat cepat? Tubuh kita akan mengatasinya dengan cara yang berbeda pula. Tubuh kita akan mengubah glikogen yang sebelumnya juga merupakan glukosa dengan bantuan hormon adrenalin. Glukogen ini terbentuk karena di dalam hati terdapat kelebihan glukosa yang berlebihan, kemudian diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin kemudian di simpan di dalam hati. Kemudian nafas kita juga akan terengah -- engah karena tubuh kita sangat membutuhkan oksigen dengan jumlah yang besar.  Namun tubuh kita juga akan melakukan alternatif lain saat membutuhkan banyak energi sedangkan ketersediaan oksigen dan glukosa tidak pada semestinya, yaitu dengan cara glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus kerbs, dan rantai transport elektron .

Di samping tubuh kita memang sudah dirancang untuk berlari,sebenarnya kita mampu untuk mengoptimalkan melakukan lari dengan jarak yang terbilang jauh. Namun ada beberapa hal yang dapat memaksimalkan kita saat berlari, di antaranya adalah :

Tetap pada kecepatan stabil

Saat kita sudah menempuh jarak yang cukup jauh secara otomatis kita akan merasa lelah karena memang kerja otot yang cepat dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan lelah. Kemudian kita akan merasa sangat ingin beristirahat, jika kita menuruti keinginan kita untuk berjalan yang dapat kita bilang sebagai istirahat hal itu justru mempeburuk keadaan kita dan membuat ketahanan kita berkurang. 

Meskipun jalan cepat sekalipun, jika kita terlepas dari gerakan lari akibatnya adalah kekuatan otot kita akan melemah dan untuk berlari lagi kita akan membutuhkan usaha yang lebih besar untuk menaikan kekuatan otot. Padahal jika kita berlari, kekuatan otot akan meningkan dan dengan sistem yang sedemikian akan membuat kinerja otot jantung dan kinerja paru -- paru juga bertambah. Saat kita kembali berjalan maka kita akan merasakan tubuh yang berat dan merasakan nafas yang terengah -- engah, hal itu sebenarnya dikarenakan kebutuhkan energi yang melonjak sehingga membutuhkan kerja jantung dan paru -- paru yang lebih cepat pula. Maka lebih baik kita mengurangi kecepatan berlari sebagai istirahat jika dibandingkan berjalan cepat.

Jangan meninggalkan rutinitas

Saat kita mengetahui bahwa kita akan berlari dengan jarak yang cukup jauh biasanya kita akan melakukan atau bahkan menghindari beberapa hal yang sebenarnya sudah biasa kita lakukan. Seperti halnya jika kita nantinya akan berlari, biasanya mungkin beberapa jam sebelumnya kita akan menghindari makan dan menggantikan makan tersebut beberapa jam lebih awal dari pada sebelumnya. 

Karena biasanya kita takut jika terkena sensi perut yang rasanya seperti ditusuk-tusuk dan datang secara tiba-tiba, atau biasa kita sebut dengan istilah suduken. Padahal sebenarnya suduken terjadi karena kurangnya suplai darah dan oksigen yang terjadi akibat gelembung gas yang ada di usus besar memberi tekanan terhadap otot -- otot diafragma yang sebagai mana sangat digunakan dalam pernafasan. 

Atau bisa juga dikarenakan salahnya pola bernafas yang juga akan menghambat peredaran oksigen. Maka sebenarnya makan sangat dianjurkan sebelum berlari namun memang dengan selang waktu dan dengan proporsi dan komposisi makanan yang sesuai dengan kebutuhan. Maka sebaiknya lakukan apa yang sudah biasa kita lakukan yang menyangkut dengan metabolisme tubuh karena pada dasarnya tubuh kita sudah beradaptasi dengan rutinitas yang kita lakukan, jika kita melewatkan sesuatu maka tubuh kita pasti juga akan merasakan perbedaan dan malah menimbulkan sesuatu yang dapat berakibat fatal.  

Jadi, menurut saya kita sebagai manusia normal sangat memungkinkan untuk kita dapat kuat berlari menempuh jarak jauh. Namun juga tidak bisa dipungkiri jika kekuatan setiap orang juga berbeda, gizi yang dikonsumsi berbeda - beda, kekerapan olahraga juga berbeda, dan daya tahan tubuh juga berbeda. Tapi di sisi lain jika kita ingin memaksimalkan kemampuan tubuh kita untuk berlari, banyak sekali cara yang dapat dilakukan seperti halnya latihan. Karena pada dasarnya kita sudah dibekali oleh Tuhan kedua kaki yang merupakan modal awal kita untuk berlari. Maka dari itu, berlatihlah dan beranilah untuk melampaui sesuatu yang dibatas kewajaran kita. Karena sesungguhnya saat kita berlari maraton pun, kita sedang tidak berjuang melawan orang lain, namun kita sedang melawan batas diri kita sendiri. 

sumber: 

https://bloglarijarakjauh.blogspot.co.id

http://lifestyle.kompas.com

http://www.softilmu.com

http://www.seputarilmu.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun