Karena biasanya kita takut jika terkena sensi perut yang rasanya seperti ditusuk-tusuk dan datang secara tiba-tiba, atau biasa kita sebut dengan istilah suduken. Padahal sebenarnya suduken terjadi karena kurangnya suplai darah dan oksigen yang terjadi akibat gelembung gas yang ada di usus besar memberi tekanan terhadap otot -- otot diafragma yang sebagai mana sangat digunakan dalam pernafasan.Â
Atau bisa juga dikarenakan salahnya pola bernafas yang juga akan menghambat peredaran oksigen. Maka sebenarnya makan sangat dianjurkan sebelum berlari namun memang dengan selang waktu dan dengan proporsi dan komposisi makanan yang sesuai dengan kebutuhan. Maka sebaiknya lakukan apa yang sudah biasa kita lakukan yang menyangkut dengan metabolisme tubuh karena pada dasarnya tubuh kita sudah beradaptasi dengan rutinitas yang kita lakukan, jika kita melewatkan sesuatu maka tubuh kita pasti juga akan merasakan perbedaan dan malah menimbulkan sesuatu yang dapat berakibat fatal. Â
Jadi, menurut saya kita sebagai manusia normal sangat memungkinkan untuk kita dapat kuat berlari menempuh jarak jauh. Namun juga tidak bisa dipungkiri jika kekuatan setiap orang juga berbeda, gizi yang dikonsumsi berbeda - beda, kekerapan olahraga juga berbeda, dan daya tahan tubuh juga berbeda. Tapi di sisi lain jika kita ingin memaksimalkan kemampuan tubuh kita untuk berlari, banyak sekali cara yang dapat dilakukan seperti halnya latihan. Karena pada dasarnya kita sudah dibekali oleh Tuhan kedua kaki yang merupakan modal awal kita untuk berlari. Maka dari itu, berlatihlah dan beranilah untuk melampaui sesuatu yang dibatas kewajaran kita. Karena sesungguhnya saat kita berlari maraton pun, kita sedang tidak berjuang melawan orang lain, namun kita sedang melawan batas diri kita sendiri.Â
sumber:Â
https://bloglarijarakjauh.blogspot.co.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H