Mohon tunggu...
WIDJIL PAMENGKUDARMO
WIDJIL PAMENGKUDARMO Mohon Tunggu... Atlet - wahana belajar.

selamat datang,semoga betah.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dilema Pendidikan di Masa Pandemi: Daring atau Luring?

19 Oktober 2021   23:55 Diperbarui: 20 Oktober 2021   00:02 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid-19 saat ini telah menyebar di berbagai wilayah negara, terutama di Indonesia. Hampir seluruh wilayah di Indonesia terkena dampak dari adanya pandemi virus Covid-19. Covid-19 merupakan virus yang menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru, hingga menyebabkan kematian. 

Dengan adanya Covid-19 yang semakin meningkat, hampir seluruh aspek kehidupan mengalami beberapa perubahan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.

Hubungan sosial semakin menurun serta perekonomian masyarakat yang semakin lemah menyebabkan kurangnya interaksi dan kepedulian antar sesama. 

Seluruh elemen masyarakat telah merasakan dampak dari virus Covid-19 ini, terutama dalam hal pendidikan. Mau tidak mau, kita harus siap menerima dan menghadapi perubahan ini, dikarenakan cepat atau lambat pendidikan ini akan mengalami perubahan yang sangat drastis akibat pandemi Covid-19.

Saat ini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bahwa tatap muka pada seluruh lembaga pendidikan ditiadakan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. 

Hal tersebut sangat berdampak bagi perkembangan pendidikan siswa ke depannya. Siswa dituntut untuk belajar daring secara mandiri melalui jaringan internet tanpa tatap muka. 

Dalam hal ini peran guru juga harus dituntut untuk kreatif dalam mengolah pembelajaran online yang sedemikian rupa untuk mengantisipasi kebosanan pada siswa dalam pembelajaran daring.

Dalam penerapan metode online, tidak jarang beberapa siswa mengalami kesulitan dalam belajar yang disebabkan oleh beberapa faktor : Yang pertama adalah beberapa siswa belum mengetahui tentang penggunaan teknologi, jaringan yabg tidak memadai, serta masih sedikit yang memiliki gadget terutama bagi anak TK/SD. 

Dalam hal ini peran orang tua dituntut agar bisa menemani anaknya dalam pembelajaran daring, tetapi realitanya banyak juga orang tua yang tidak paham dengan penggunaan teknologi, sehingga mempengaruhi keaktifan siswa dalam proses belajar daring.

Faktor kedua yaitu pemberian tugas oleh guru yang terlalu banyak, sementara waktu yang diberikan hanya sedikit.

Faktor ketiga, yaitu kurangnya interaksi fisik antara siswa dan guru dalam pembelajaran online karena siswa hanya diberikan tugas melaui online.Beberapa siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas karena kurangnya penjelasan dari guru tentang tugas yang dibebankan tersebut.

Faktor keempat yaitu kurangnya interaksi antara guru dan siswa sehingga menyebabkan internalisasi nilai nilai karakter semakin berkurang. Hal ini akan menyebabkan degradasi moral pada siswa, karena peran guru tidak hanya mengajar, tetapi membentuk akhlak dan karakter siswa.

Maka dari itu, di masa pandemi ini sebenarnya kegiatan belajar mengajar secara online memiliki resiko yang lebih merugikan daripada pembelajaran tatap muka, efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan belajar mengajar secara online pun tentu berkurang, sehingga menimbulkan berbagai masalah sosial. 

Untuk itu, apabila kita ingin belajar secara tatap muka, pihak sekolah harus benar-benar siap dalam menerapkan protokol kesehatan bagi siswanya dan siap menanggung resiko apabila terjadi hal yang diluar kendali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun