Wahai si kecil gadis,
gerangan apa dikau menangis?
dukamu menggores murung paras langit
merundung cakrawala dan angin bangkit
nan menghembus-puntalkan awan gemawan
menggulung-ringkus petaka beban
pada halilintar bersabung
dentam gelegar menggedor jantung
Wahai si kecil gadis,
gerangan apa dikau menangis?
menggenang kelopak mata
berlinang merendam derita
menggeriap memendam gelisah
yang meluap menunggu tumpah
Alangkah deras tercurah tiada sudahnya
Wahai, kuasakah membasuh dosa?
Wahai gadis jelita
dikaupun wujud menjelma
Pagi yang gundah
langit yang berjelaga
Awan menggantung rendah
dipenjara syak-wasangka
Diburuk-sangkai mewartakan duka,
padahal engkau (tentu) juga
membingkiskan sukacita
maka menangislah: wahai, La Nina
Ciamis 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H