Kecelakaan pesawat selalu menjadi perhatian dunia karena dampaknya yang dapat tragis Ketika terdapat korban jiwa (casualty), begitu pula insiden yang bisa hanya berupa gangguan penerbangan tanpa mengakibatkan kecelakaan.
Bagi pelaku industri aviasi, setiap kecelakaan adalah cermin dari faktor keselamatan penerbangan dimana mereka semua terdapat di dalamnya, dalam artian bahwa semakin banyak kecelakaan terjadi maka semakin sering dan lama waktu yang perlu dihabiskan oleh para pelaku industri aviasi untuk selalu memastikan kecelakaan serupa tidak terjadi lagi atau meminimalkan risiko yang diakibatkan karena komponen komponen pesawat yang pada akhirnya dapat menjamin keselamatan penerbangan.
Di lain sisi, pemberitaan oleh berbagai media sangat membantu pihak pihak yang terlibat dalam investigasi kecelakaan, namun adakalanya istilah yang digunakan oleh beberapa media media kurang tepat.
Kita cenderung lebih sering mendengar istilah 'faktor penyebab' (causal factor) daripada faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan (contributing factor), causal factor merupakan faktor yang langsung menyebabkan sebuah hal terjadi, misalnya kita tidak bisa berangkat kerja karena sakit.
Sakit disini menjadi penyebab absen kita tidak masuk kerja sedangkan faktor yang berkontribusi lebih merujuk kepada apa yang menyebabkan kita sakit, apakah sebelumnya kita terkena hujan atau kurang tidur ?.
Pada konteks penerbangan, pesawat merupakan satu kesatuan komponen dan sistem yang saling memengaruhi, sehingga bila ada satu komponen yang mengalami gangguan maka dapat memengaruhi kinerja dari komponen lainnya.
Misalnya mesin pesawat mati, ini bisa disebabkan komponen lainnya seperti bahan bakar ataupun salurannya membeku, atau bisa karena masuknya benda asing ke dalam mesin, serta bisa juga karena mesin kurang mendapat perawatan terjadwal dari sini kemudian dicari mengapa penyebabnya saluran bahan bakar membeku dan lainnya.
Sebuah pesawat yang melakukan pendaratan darurat akibat mesin mati, roda pendaratan tidak keluar, posisi flap dan slat tidak berfungsi sudah tentu perlu diinvestigasi lebih dalam, tidak hanya didasari oleh cuplikan ataupun gambar gambar serta sekadar berspekulasi masuknya benda asing ke dalam mesin sehingga menganggu kinerja mesin pesawat ataupun roda pendaratan.
Pengoperasian pesawat juga melibatkan banyak pihak, mulai dari pilot, pengatur navigasi udara, komunikasi, personnel di darat dan lainnya dimana bila salah satunya melakukan kesalahan maka dapat memengaruhi lainnya (human factor dan human error).
Penyebutan faktor penyebab atau causal factor yang didasari hanya dengan melihat cuplikan video, foto maupun analisis dari pihak pihak yang tidak melakukan investigasi kecelakaan hanya akan berupa spekulasi dan bukan sebagai hasil akhir.