Mohon tunggu...
Kompasianer Air
Kompasianer Air Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komunitas Pecinta Aviasi

Terbang, wisata

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Opini | Ketika Kehadiran Rudal Mengubah Peperangan dan Pertempuran

21 November 2024   01:00 Diperbarui: 21 November 2024   01:11 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran rudal dari darat (sumber : pixabay.com/cagrikarip)

Keterangan image : Peluncuran rudal dari darat (sumber : pixabay.com/cagrikarip)

Ukraina dikabarkan telah meluncurkan rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) ke daerah Rusia pada tanggal 19 Nopember 2024 kemarin, peluncuruan ini dilakukan setelah mendapat lampu hijau dari Presiden Amerika.

Walau Presiden Ukraina tidak membantah dan tidak mengkonfirmasi peluncuran rudal balistik ini, namun menteri pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah menyerang fasilitas persenjataan Rusia di daerah Bryansk pada hari Selasa waktu setempat.

Rudal yang diluncurkan tersebut adalah rudal MGM-140 ATACMS adalah rudal balistik supersonik darat ke darat (surface to surface) awalnya diproduksi oleh Ling-Temco-Vought namun kini Lockheed Martin, rudal ini, rudal ini sudah diproduksi dari sejak tahun 1980 an

Peluncuran rudal buatan Amerika ini setidaknya berpotensi melebarnya peperangan antara Ukraina dan Rusia terlebih peluncuran ini sudah mendapat ijin dari Panglima militer tertinggi Amerika.

Namun bila kita amati peperangan ataupun konflik yang melibatkan militer, kita bisa melihat penggunaan rudal lebih banyak digunakan, kita bisa melihat juga bagaimana Israel dan Iran saling membalas serangan rudal rudal mereka.

Penggunaan drone juga lebih terdengar mulai dari tahapan pengumpulan informasi (reconnaissance) hingga peluncuran rudal dari udara ke darat, baik itu rudal jelajah (air-launched cruise missile/ALCM) maupun rudal balistik (air-launched ballistic missile/ALBM).

Pada konflik antara Israel dan Iran, kita bisa melihat bagaimana kedua negara saling terlibat dalam serangan missle (missile strike), menurut pihak militer Israel atau IDF (Israel Defense Forces), pihak Iran setidaknya telah meluncurkan sekitar 200 rudal ke daerah Israel, walaupun beberapa dapat di intercept akan tetapi ada beberapa yang mengenai sasaran.

Iran memiliki beberapa rudal buatan sendiri misalnya rudal Fattah-1 yang merupakan rudal balistik berkecepatan supersonik serta Fattah-2 hypersonic, menurut laporan dari pihak Amerika dua tahun yang lalu, Iran dilaporkan memiliki setidaknya lebih dari 3,000 rudal jelajah dan rudal balistik.

Namun Israel memiliki sistem pertahan rudal yang kini terbukti ampuh khususnya untuk menangkal rudal dari jarak dekat yaitu Iron Dome yang dikembangkan dan diproduksi bersama sama oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, keduanya merupakan asal Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun