Mohon tunggu...
Kompasianer Air
Kompasianer Air Mohon Tunggu... Wiraswasta - Komunitas Pecinta Aviasi

Terbang, wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Transisi Aviasi, dari Bentuk Pesawat Hingga Bahan Bakar (Bag 2)

19 November 2024   13:34 Diperbarui: 19 November 2024   13:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat Masa Depan (Image Author : NASA/The Boeing Company via Wikimedia Commons).

Boeing telah melakukan studi yang mereka namakan Subsonic Ultra-Green Aircraft Reach (SUGAR) sebagai jawaban Boeing terhadap proposal dari NASA untuk mengembangkan pesawat masa depan.

Dari studi ini Boeing kemudian memulai mengembangkan pesawat truss-braced wing dimana sayap dipasang pengaku (bracing) untuk meningkatkan stabilitas dan kekuatan sayapnya.

Salah satu pesawat yang sedang dikembangkan adalah pesawat Boeing X-66 dengan menggunakan basis badan pesawat MD-90 versi pendeknya, pesawat rencananya akan mulai diuji coba pada tahun 2028 nanti serta dikabarkan akan dapat mengangkut antara 130-210 penumpang.

Dengan melihat kapasitas ini maka dapat dikatakan bahwa Boeing akan menggantikan keluarga Boeing 737 dengan pesawat ini sekaligus mungkin menjawab teka teki keberlangsungan program mereka pada New Mid-size Aircraft (NMA) yang selama ini ditunggu tunggu kelanjutannya.

Disamping itu, Boeing bersama maskapai JetBlue juga mendukung pengembagan pesawat regional dengan kapasitas 10-50 penumpang yang tengah dilakukan oleh Zunum Aero asal Amerika, pesawat ini akan dapat digunakan oleh maskapai (commercial aviation) serta oleh perusahaan ataupun perorangan/pribadi (general aviation).

Dari benua Eropa, Maeve Aerospace --sebuah Perusahaan dirgantara asal Eropa -- juga mengembangkan pesawat penumpang hybrid electric berkapasitas hingga penumpang dengan satu kelas atau 76 penumpang dalam dua kelas, mereka menamakan pesawat ini dengan Maeve M80.

Pihak Maeve berkolaborasi dengan MHI RJ Aviation yang dahulunya adalah divisi Bombardier dengan CRJ series nya dan kemudian dibeli oleh Mitsubishi Heavy Industries.

Pesawat Maeve M80 akan bermesin turboprop namun memiliki keistimewaan yaitu dapat terbang pada flight level 350 atau 35,000 feet, lebih tinggi daripada pesawat sejenis dengan mesin turboprop yang umumnya terbang pada ketinggian 22,000 feet.

Dari semua perkembangan yang terjadi pada industri pesawat terbaru yang tengah melakukan transisi dari bahan bakar fosil ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan ini, kita dapat mengatakan bahwa transisi ini tidak hanya sebuah proses yang masif tqpi juga memerlukan waktu yang panjang sekali sehingga tahapan tahapan pun perlu dilakukan, seperti menggunakan perpaduan antara dua bahan bakar (hybrid).

Masif tidak hanya mengacu kepada jumlah pesawat airliner yang harus tersedia untuk menggantikan pesawat airliner berbahan bakar fosil yang kini semua beroperasi saja tapi juga perlu memilikirkan pertumbuhan jumlah penumpang global di masa datang yang cenderung terus meningkat.

Selain itu, makna dari city pair dalam dunia penerbangan juga kini tidak lagi dua kota dalam satu negara tapi juga dua kota antar dua negara, dua benua dan dua samudera ataupun lebih, itu semua menggambarkan daya jelajah sebuah pesawat yang perlu dimiliki oleh sebuah pesawat airliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun