Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang Bayangan

19 Januari 2023   18:41 Diperbarui: 19 Januari 2023   18:56 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kehidupan orang-orang Jepang-Amerika. Sumber: heatmountain.org. By Yoshio Okumoto

Serangan Pearl Harbor memicu ketakutan akan keamanan nasional Amerika terutama di West Coast area. Pemerintah Amerika pada saat itu khawatir warga keturunan Jepang akan bertindak sebagai mata-mata pemerintah Jepang.

Bulan Februari 1942, hanya dua bulan setelah terjadinya serangan, Presiden Theodore Roosevelt, sebagai panglima tertinggi saat itu mengeluarkan Perintah Eksekutif 9066, sebuah kebijakan yang sangat drastis terhadap para imigran dari Jepang, baik itu yang belum atau sudah menjadi warga negara Amerika.

Orang-orang Jepang atau keturunan Jepang-Amerika terpaksa meninggalkan rumah dan harta benda mereka untuk tinggal di kamp-kamp konsentrasi selama Perang Dunia II.

Pada rentang tahun 1942 hingga 1945, terdapat 10 kamp yang dibuka, menampung sekitar seratus dua puluh tujuh ribu orang Jepang-Amerika, di California, Arizona, Wyoming, Colorado, Utah, dan Arkansas.

Heart Mountain Center Camp dibangun saat musim panas 1942 di atas tanah seluas 46.000 hektar milik Biro Reklamasi, sebagai salah satu kamp penahanan di negara bagian Wyoming.

Sekitat 740 hektar dari bagian properti itu digunakan untuk membangun 650 bangunan, terdiri dari 450 barak tersebar di 20 blok yang dipisahkan oleh jalan tak beraspal. Pada setiap blok terdapat 22-24 bangunan barak, dua mess hall, dua bangunan tempat jamban dan fasilitas laundry, serta dua bangunan rekreasi.

Kawat berduri memagari seluruh area kamp dilengkapi dengan sembilan menara penjaga beserta penjaganya yang bersenjata lengkap untuk memastikan tidak ada yang bisa melarikan diri dari sana.

Setiap tahanan diberikan satu dipan dengan dua selimut. Kondisi di kamp ini sangat dingin dan berangin pada musim dingin dan sangatlah panas di musim panas.

Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Para tahanan bercocok tanam di lahan pertanian seluas 1.100 hektar di sudut tenggara properti.

Sekitar sepuluh ribuan orang Jepang atau Jepang-Amerika secara paksa dipindahkan dari rumah mereka di Washington dan California tanpa membawa apa-apa kecuali yang melekat di tubuh mereka dan dibawa untuk tinggal di kamp tersebut.

Yang menyedihkan, sebagian besar orang yang ditahan di kamp tersebut adalah mereka yang sudah menjadi warga negara Amerika. Mereka datang ke Amerika dengan harapan untuk kehidupan yang lebih baik, tapi ternyata martabat mereka malah dirampas begitu saja bersama dengan diambilnya  mereka secara paksa dari rumah. Mereka juga harus kehilangan pekerjaan atau bisnis mereka.

Benar-benar merupakan pengalaman traumatis yang tak terbayangkan.

Heart Mountain Center Camp itu akhirnya ditutup pada tanggal 10 November 1945. Kini tempat yang berlokasi di 1539 Road 19, bagian selatan Powell, di negara bagian Wyoming tersebut dijadikan meseum yang bernama The Heart Mountain Interpretive Center.

Banyak pengunjung meseum mengatakan mendengar langkah kaki dan bisikan, merasakan suasana sangat dingin padahal waktu itu sedang musim panas. Beberapa mengatakan mereka merasa tidak nyaman karena merasa seperti diawasi.

Penampakan sering terlihat di balik sudut-sudut gelap. Mereka yakin bahwa itu adalah roh yang bersembunyi dalam bayang-bayang.  Mereka menyebutnya sebagai "Shadow People" atau  "Orang Bayangan".

Bisa jadi latar belakang Meseum Heart Mountain Interpretive Center di Wyoming adalah alasan reputasinya sebagai hot-spot aktivitas paranormal. Derita dan trauma yang dialami para tahanan di sana tidak diragukan lagi memang telah meninggalkan bekas.

Widz Stoops, PC-USA 01.19-23

Maljum : Wyoming State

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun