"And You, How Old?"
Menara Eiffel didirikan saat ia berusia 14 tahun. Diusia yang sama ia juga bertemu dengan Vincent Van Gogh untuk pertama kali. Menurutnya Van Gogh terlihat dekil dan berpakaian kotor. Bukanlah suatu kesan pertama yang indah baginya.
Kesaksian tersebut di atas diberikan oleh Jeanne Louise Calment, wanita yang dikonfirmasi memiliki umur terpanjang di dunia. Siap-siap mendengar angkanya yaa .. 122 tahun dan 164 hari.
Jeanne menikah dengan Fernand Nicolas Calment, seorang pengusaha, saat ia berusia 21 tahun. Dari perjawinan itu mereka dikaruniai seorang anak perempuan bernama Yvonne.
Yvonne kemudian menikah dengan Joseph Billot, saat Jeanne berumur 51 tahun. Tak lama, Jeanne dikaruniai seorang cucu laki-laki bernama Frederic.
Sayangnya Yvonne meninggal di usia yang masih sangat muda, 36 tahun. Setelah kepergian anak perempuannya, Jeanne yang saat itu berusia 59 tahun melibatkan diri untuk mengasuh cucu laki satu-satunya, Frederic.
Delapan tahun kemudian saat Jeanne berumur 67 tahun, suaminya Fernand yang saat itu berusia 73 tahun meninggal dunia. Diusia 85 tahun Jeanne mulai menambah kesibukannya dengan bermain anggar.
Menginjak usianya yang ke 87 Jeanne harus kehilangan saudara lelaki satu-satunya, Francois pada tahun 1962.
Tahun berikutnya, menantu Jeanne meninggal dunia dan cucu satu-satunya, Frederic juga meninggal di tahun yang sama. Jeanne berusia 88 tahun.
Berhubung tidak ada lagi ahli warisnya, tahun 1965, Jeanne yang sudah berumur 90 tahun memutuskan menjual apartemennya ke seorang pengacara berusia 47 tahun,
Andr-Franois Raffray.
Andr setuju untuk membayar Jeanne setiap bulannya sebesar 2.500 franc dan tetap mengizinkan Jeanne tinggal di apartement itu dengan syarat Andr akan mewarisi apartemennya setelah Jeanne meninggal.
Barangkali perhitungan Andr, Jeanne tidak akan hidup lebih lama lagi dan ia akan meraih keuntungan dari penjualan apartemen Jeanne.
Namun apa yang terjadi?
Setelah selama tiga puluh tahun Andr membayar Jeanne setiap bulannya, Andr meninggal dunia diusia 77 tahun, saat itu boleh dibilang jumlah uang yang diterima Jeanne sudah mencapai dua kali lipat harga apartemennya, namun secara hukum istri almarhum Andr diwajibkan untuk tetap melanjutkan membayar Jeanne setiap bulannya sampai akhir hayat Jeanne.
Dalam hidup, memang adakalanya kita membuat sebuah keputusan yang salah. Apa mau dikata.
Takdapat dipungkiri, sepertinya takdir kehidupan sangat menyukai cara Jeanne menjalani hidupnya, bahkan ia masih mampu bersepeda saat ia berumur 100 tahun.
Diusianya yang ke 110 Jeanne memutuskan untuk pindah ke panti jompo. Dan pada umur 115 tahun ia harus menjalani operasi pada panggulnya.
Umur 117 tahun Jeanne kemudian menghentikan kebiasaan merokoknya, padahal kebiasaan itu telah dijalankannya sejak ia berumur 21 tahun. Demi alasan kesehatan? Tentu saja bukan! Jeanne tidak suka harus selalu meminta seseorang untuk membantunya menyalakan api rokoknya setiap kali ia hendak merokok karena penglihatannya sudah hampir buta.
Namun itu tidak berarti bahwa kehidupannya berhenti di situ. Tahun 1995, tepatnya saat ia berumur 120 tahun, ia membintangi film dokumentasi tentang kehidupannya sendiri. "Beyond 120 Years with Jeanne Calment"
Jeanne mempertahankan kemampuan mental yang tajam hingga akhir hayatnya dan inilah pandangan Jeanne tentang kehidupan panjangnya :
1. Jatuh cinta dengan wine (minuman anggur).
2. Tidak ada satupun bayi yang jelek, semua cantik.
3. Akan mati karena tertawa.
4. Belum juga dipanggil olehNya, karena Tuhan yang baik lupa memanggilnya.
5. Cuma punya satu kerutan,itupun sudah didudukinya.
6. Tidak pernah memakai maskara karena sering tertawa hingga menangis.
7. Jika tidak bisa merubah sesuatu, janganlah terlalu dipikirkan.
8. Jagalah selalu senyummu.
9. Meski penglihatan buruk, pendengaran buruk, dan merasa diri buruk, tapi selalu yakin semuanya akan baik-baik saja.
Jeanne Louise Calment yang lahir di Arles, Prancis, pada 21 Februari 1875 itu akhirnya menghembuskan nafas yang terakhir pada tanggal 4 Agustus 1997.
Tuhan tidak melupakannya. Jeanne pergi memuhi panggilanNya dengan senyum dan tanpa maskara di matanya.
Widz Stoops, PC - 21.11.22, USA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H