Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

“Shades of Death Road” Jalan Bernuansa Kematian

8 April 2022   00:04 Diperbarui: 20 Mei 2022   04:48 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shades of Deah Road. Sumber : website WeirdNJ.com

Banyak cerita yang dikaitkan dengan nama sebuah jalan berliku di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat "Shades of Death Road" ini, terrbentang di sepanjang Jenny Jump State Forest hingga Allamuchy di Warren County. Keunikan nama jalan ini membuat banyak orang yang ingin mencuri plang nama jalan tersebut. Untuk menghindari terjadinya hal ini. Penduduk sekitar kerap melumuri tiangnya dengan minyak hingga licin dan sulit untuk diambil. 

Mengapa dinamakan "Shades of Death Road"?

Pada awalnya jalan ini dikenal sebagai "The Shades," karena pohon-pohon besar yang rimbun, dahan dan daunnya membentuk kanopi di sepanjang jalan. Legenda mengatakan bahwa seiring waktu, banyak pembunuhan terjadi di sana, dan sebagian besar kasus tidak terpecahkan, menyebabkan penduduk setempat menambahkan sentuhan "Maut" yang menyeramkan ke nama "Shades" yang sebelumnya meneduhkan..

Salah satu kisah yang berkaitan dengan pembunuhan adalah bahwa dulu daerah sekitar Shades of Death pernah dihuni oleh sekelompok orang liar yang keji. Seringkali, pria dari geng ini berkelahi memperebutkan wanita, dan  selalu mengakibatkan kematian. Karena reputasi buruk inilah maka daerah itu diberi nama "Shades of Death."

Atau, konon, penduduk setempat membalas dendam kepada para perampok itu dengan cara menggantung mereka dan membiarkan mayat-mayat itu tergantung di dahan pohon yang rendah sebagai peringatan bagi orang lain yang akan melakukan kejahatan.

Pada tahun 1920-an dan1930-an, ada tiga pembunuhan brutal terjadi di sepanjang jalan itu, salah satunya adalah perampokan di mana seorang pria dipukul kepalanya dengan dongkrak ban karena memperebutkan beberapa koin emas, yang kedua di mana seorang wanita memenggal suaminya, mengubur kepala dan tubuhnya di sisi jalan yang berbeda, dan terakhir di mana seorang penduduk setempat, Bill Cummins, ditembak dan dikubur di tumpukan lumpur.

Jalan yang penuh kelokan ini telah mengarah pada dugaan bahwa itulah penyebab banyaknya kecelakaan mobil yang fatal dan menyebabkan kematian. Konon pagar dipasang sepanjang jalan selain sebagai bukti akan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi juga sebagai pelindung sisi jalan. Tapi alasan ini sebetulnya kurang tepat karena nama jalan Shades of Death sudah ada jauh sebelum pagar jalan dipasang dan sebelum penggunaan mobil menjadi umum di daerah itu
.
Bear Swamp di dekatnya dikenal sebagai Cat Hollow atau Cat Swamp, karena sekawanan kucing liar ganas yang tinggal di sana sering menyerang dan melukai para pelancong yang melewati jalan itu.

Penjelasan terakhir menunjuk ke dataran rendah Pequest dan Bear Swamp yang sekarang digunakan untuk tanah pertanian. Pada tahun 1850, serangga pembawa malaria ditemukan bersarang di tebing di sepanjang jalan.
Mereka berkembang biak di lahan basah tak jauh dari Bear Swamp dan menyebabkan wabah penyakit tahunan dan tingkat kematian yang sangat tinggi karena keterpencilan daerah dari perawatan medis yang efektif. Masalahnya menjadi begitu meluas, sehingga pada tahun 1884 sebuah proyek yang disponsori negara mengeringkan rawa-rawa, mengakhiri ancaman tersebut.

Jalan sepanjang 10,8 km memiliki dua jalur dan di sepanjang jalan itu terdapat danau yang airnya kadang menguap, terlihat seperti pilar-pilar kabut yang muncul dari atas air. Fenomena ini disebut "The Great Meadows Fog"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun