Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ternyata di Sini Stephen King Novelist Ternama itu Mendapatkan Ide Menulisnya!

31 Maret 2022   20:31 Diperbarui: 20 Mei 2022   04:49 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mount Hope Cemetery. Sumber Foto ; https://commons.m.wikimedia.org/wiki/User:Svetlana_Miljkovic~commonswiki

Berlokasi di luar State Street, di Bangor, Maine, bagian utaranya memanjang dari Sungai Penobscot dan bagian timurnya ke garis batas kota Veazie, atau tepatnya tempat ini beralamatkan di 1048 State St, Bangor, Maine, Amerika Serikat, dengan luas areal sekitar 264 hektar.

Sepintas terlihat seperti taman kota, beberapa permukaannya dibuat tinggi bak perbukitan dengan hamparan rumput hijau, tidak hanya ditanami banyak pohon-pohon yang daunnya berubah warna menjadi kuning, oranye, jingga atau merah saat musim gugur tapi juga dilengkapi oleh sebuah kolam yang indah.


Taman yang dibuat pada tahun 1834 bernama Mount Hope Cemetery digunakan sebagai tempat peristirahatan abadi bagi raga-raga yang telah ditinggalkan oleh jiwa-jiwa mereka.  

Raga-raga tersebut antara lain pernah dimiliki oleh Wakil Presiden Lincoln, Hannibal Hamlin, Beberapa mantan US Ambassador, beberapa Jendral Perang Sipil dan mantan-mantan politikus terkemuka di negara bagian Maine.

Banyak orang  percaya kalau taman ini adalah salah satu tempat angker di negara bagian itu. Menurut cerita, keanehan-keanehan sering terjadi terutama beberapa saat sebelum pintu gerbang taman ditutup pada jam setengah delapan malam.

Keanehan seperti langkah-langkah kaki orang yang mengikuti, sementara tidak ada siapapun di belakang kita, atau beberapa tempat yang tiba-tiba dingin seperti es padahal saat itu adalah musim panas dan masih banyak lagi kejanggalan-kejanggalan lainnya.

Sementara sulit memberikan jawaban pasti ya atau tidak untuk klaim tersebut di atas, rasanya bukan tidak mungkin kalau mahluk selain manusia juga tertarik untuk menikmati pemandangan indah dan udara segar di taman ini.

Area khusus bagi pemeluk agama Islam.

Terdapat area khusus peristirahatan abadi bagi orang Muslim di taman ini. Meskipun perawatan dan aturan tetap ditentukan oleh pihak Mount Hope Cemetery, tapi untuk segala pertanyaan yang menyangkut proses pemakaman akan diarahkan ke Islamic Center of Maine di Orono, Maine.

Di Indonesia, Mount Hope Cemetery mungkin kurang lebih setara dengan tempat pemakaman seperti :
1. San Diego Hills, tempat pemakaman mewah para artis dan pejabat.
2. Heaven Memorial Park, kuburan mewah orang-orang Tionghoa
3. TPU Al-Azhar Memorial Garden, pemakaman Syariah termahal
4. TPU Gunung Gadung Bogor, Kuburan Etnis Tionghoa di perbukitan asri.
5. Taman Memorial Graha Sentosa, tempat pemakaman mahal berstatus internasional.


Baca juga : Rumah Sallie yang Tidak Pernah Dimiliki Sallie

Keindahan, kenyamanan dan keangkeran Mount Hope Cemetery ternyata juga menjadi daya tarik bagi seorang Stephen Edwin King yang lahir 21 September 1947 di Maine, seorang penulis novel horor, fiksi supernatural, suspense, kriminal, fiksi ilmiah, dan fantasi Amerika.

Disebut sebagai "King of Horror", plesetan dari nama belakangnya dan referensi untuk kedudukannya yang tinggi dalam budaya pop, buku-bukunya telah terjual lebih dari 350 juta copy, dan banyak yang telah diadaptasi menjadi film, televisi seri, miniseri, serta buku komik.

Novel-novel Stephen King yang diangkat ke layar lebar antara lain ;The Stand, The Shinning, Stand by Me, Doctor Sleep, The Mist, Carrie dan masih banyak lagi.

King juga telah menerbitkan 64 novel, termasuk tujuh dengan nama pena Richard Bachman, dan lima buku non-fiksi. Disamping beliau juga telah menulis sekitar 200 cerita pendek, yang sebagian besar telah diterbitkan dalam koleksi buku.

Stephen King memilih Mount Hope Cemetery sebagai tempat untuk mencari ide-ide cerita. Tidak heran jika nama-nama karakter dalam cerita-ceritanya diambil dari nama-nama yang tertera pada batu-batu nisan yang ada disana.

Bahkan beberapa adegan dari salah satu novelnya "Pet Sematary" yang kemudian diangkat ke layar lebar mengambil lokasi syutingnya di tempat ini.

Kalau Kompasianers adalah penulis bergenre sama dengan Stephen King, cobalah sekali-sekali nongkrong di tempat pemakaman umum, siapa tahu akan mendapat ide-ide cemerlang yang menghasilkan tulisan sehebat karya-karyanya.

Tidak percaya? Apa salahnya mencoba. Good luck!

Widz Stoops, Tanah Betawi, 31.03.2022
Maljum #16 - Maine State

Sumber : website onlyinyourstate.com, Wikipedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun