Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Portlock, Kota yang Ditinggalkan

10 Februari 2022   19:03 Diperbarui: 20 Mei 2022   04:57 6730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemburu dan penambang emas yang sedang menuju ke pegunungan mulai sering menghilang. Pada tahun 1931, seorang pria yang sedang memotong kayu ditemukan terbunuh, tampaknya oleh satu pukulan kuat yang tidak mungkin  dilakukan manusia biasa. Hal ini membuat warga kota resah.

Satu kelompok pemburu rusa melaporkan menemukan jejak kaki raksasa yang juga mengintai hewan yang sama. Saat mereka tiba di lokasi terlihat seperti telah terjadi pertempuran berdarah tapi tidak ada rusa yang ditemukan. Jejak kaki hampir setengah meter panjangnya terlihat dari tempat itu menuju ke pegunungan berkabut. Kejadian seperti ini muncul secara berkala.

Seorang warga melihat pria besar berbulu menghancurkan roda penangkap ikan di sepanjang pantai. Dia berlari untuk mengambil senjatanya dan ketika kembali, pria besar berbulu itu hanya menatapnya dan berjalan pergi. Laporan penampakan ini, menambah kegelisahan masyarakat di sana.

Mayat-mayat ditemukan terapung-apung di sungai hanyut menuju ke  laguna, memiliki luka aneh yang tak mungkin disebabkan oleh beruang. Peristiwa tersebut menimbulkan ketakutan penduduk setempat. Dengan banyaknya orang yang hilang dan terbunuh tanpa alasan  yang dapat dijelaskan, orang-orang semakin merasa tidak mau mengambil risiko dan mulai pergi meninggalkan tempat itu.

Penduduk secara massal meninggalkan kota Portlock tahun 1949, meninggalkan rumah, tambang kromium, pabrik pengalengan, pondok guru, dan sekolah mereka untuk kembali ke hutan belantara. Kota Portlock terlihat seperti kota terbengkalai di Alaska, dan salah satu kota yang tidak pernah diinginkan banyak orang untuk kembali.

Hanya kantor pos yang masih ada. Namun setelah satu tahun, kantor pos  ditutup tahun 1950 dan penduduk terakhir Portlockpun meninggalkan kota itu. Banyaknya pembunuhan dan orang-orang hilang yang dialami lebih dari 50 tahun, akhirnya membuat penduduk kota menyerah dan pergi.

Dalam dialek lokal Alutiiq, bahasa daerah itu, makhluk besar berbulu itu disebut "nantiinaq," setengah manusia, setengah binatang. Pada tahun 1970-an, nelayan yang terpaksa mengungsi karena badai melaporkan mahluk aneh berkaki dua berjalan melewati kamp mereka. Kejadian yang membuat mereka ketakutan, dan pergi meninggalkan tempat itu secepat mungkin.

Kota mati Portlock di Alaska memiliki kisah misterius. Apakah kota ini merupakan benteng Bigfoot di Alaska? Wallahuallam. Banyaknya orang hilang dan mayat yang ditemukan dalam keadaan mengenaskan sepertinya terlalu mengerikan bagi siapa pun yang ingin terus tinggal di kota kecil ini.

Widz Stoops : PC - USA 02.10.2022
Malam Jum'at#10 - Alaska State

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun