Adakah diantara kalian yang pernah mendengar lagunya Alicia Key yang berjudul “Girl on Fire?”
Jangan salah, Mahasiswa di Universitas Montevallo-Alabama, Amerika Serikat ternyata punya penafsiran berbeda tentang “Girl on Fire”, loh!
Sebelum saya menceritakannya lebih lanjut, kita simak dulu sejarah berdirinya tempat ini ya
Seorang Pengusaha kaya, Edmond King, pindah ke daerah Montevallo, negara bagian Alabama pada tahun 1820-an bersama istri dan putranya untuk membangun sebuah wisma di atas bukit. Dia tinggal di sana bersama orang-orang Indian yang masih menduduki tanah itu dan menamai rumah megahnya, “Mansion House” (sekarang dikenal sebagai The King House, salah satu gedung di Universitas Montevallo).
“Mansion House” kala itu dianggap sebagai rumah paling termegah di Alabama. Bagi Edmond King, keluarga dan uang merupakan dua hal terpenting yang paling disayanginya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pendatang yang mengembangkan daerah tersebut. Bahkan selama Perang Sipil, area itu menjadi tempat istirahat dan berkumpul kembali para pasukan Konfederasi.
Kemudian sebuah bangunan yang ada di sana diubah menjadi rumah sakit Konfederasi (sekarang dikenal sebagai Reynolds Hall, di Universitas Montevallo). Terowongan bawah tanah juga dibangun dan digunakan sebagai cara yang lebih aman untuk tentara Konfederasi bergerilya.
Ketika sekelompok tentara Union dipimpin oleh Sherman datang ke kota menghancurkan Brierfield Ironworks - tempat pembuatan bijih besi berkualitas tinggi yang kerap digunakan untuk keperluan perang tentara Konfederasi - mereka juga menyerang rumah sakit Konfederasi dan membantai semua orang yang sakit dan terluka.
Menurut cerita, banyak korban dari pembataian ini dimakamkan di “Kings Cemetery”, yang terletak di area kampus saat ini.
Pada bulan Oktober 1896, rumah sakit dan bangunan tua lainnya yang ada di area itu menjadi Sekolah Industri Wanita Alabama, dibuka sebagai eksperimen pendidikan yang hebat, dengan tujuan mendidik wanita muda untuk mandiri dan dilatih menjadi guru, bookeeper, seniman, musisi, penjahit, telegrafer dan lain-lain.
Sekolah ini berawal dari keinginan Julia Tutwiler, yang mempunyai misi memberikan kesempatan dan pendidikan bagi kaum perempuan.
Kapten Henry Clay Reynolds adalah salah satu pendukung utama perguruan tinggi ini. Maka tidak heran jika Kapten Henry Clay Reynolds menjadi Presiden pertamanya.
Empat lantai asrama utama dibangun dan siap ditempati oleh para mahasiswi pada musim gugur tahun 1897. Pada tahun 1899, sudah ada sekitar total 400 mahasiswi di sana.
Sebagai tanda penghormatan, gedung yang dulunya bangunan rumah sakit diubah namanya menjadi Reynolds Hall. Sayangnya, Kapten Reynolds kemudian diminta mengundurkan diri dari jabatan Presiden ketika ditemukan bukti bahwa para siswi mengirim uang kuliah langsung kepadanya lalu ia gunakan untuk investasi pribadi.
Pada tahun 1907, seorang pria pendatang, Thomas Waverly Palmer menggantikan Reynolds Hall. Setelah permintaan untuk program pelatihan guru menjadi jelas, Palmer melembagakan program pelatihan guru yang lebih ambisius, dan berkembang selama bertahun-tahun lamanya.
Girl on Fire
Condie Cunningham adalah salah satu siswi yang tinggal di lantai 4 Asrama Utama. Suatu malam, tepatnya tanggal 4 February 1908 Condie dan teman-temannya menggunakan kompor untuk membuat susu cokelat panas di kamarnya. Tentu saja ini melanggar aturan, tapi Condie dan teman-teman tidak menghiraukan aturan tersebut.
Mereka semua sedang duduk di tempat tidur Condie, saat seseorang secara tidak sengaja menendang kompor. Tempat tidur Condie Cunningham terbakar, begitu pula baju tidur yang dikenakannya. Condie mulai panik. Ia berlari mondar-mandir menyusuri lorong dan berteriak-teriak minta tolong.
Aksi yang dilakukan Condie ini justru malah mengipasi api. Api berkobar semakin besar, melahap tubuhnya. Kejadian itu terjadi begitu cepat. Teman-temannya hanya bisa menyaksikan dengan ngeri saat Condie akhirnya pingsan. Tubuhnya terbakar hangus. Nyawa Connie Cunningham tidak tertolong, ia meninggal dua hari setelah kejadian yang na’as itu.
Sejak kematiannya, arwah Condie Cunningham menghantui lantai 4 asrama utama. Banyak Siswa yang tinggal di lantai itu melaporkan telah mendengar jeritan seorang gadis yang mengerikan bergema di lorong-lorong. Ada juga yang mendengar langkah kaki berjalan mondar-mandir di lorong, saat tidak ada orang di sana. Beberapa bahkan mendengar suara seorang gadis menangis dan berteriak “tolong aku”
Pernah suatu malam, seorang gadis yang pernah tinggal di kamar lama Condie mendengar suara-suara di luar. Dia terkejut saat membuka pintu dan melihat sosok terbakar di lorong, tubuhnya menghitam, api terlihat berkobar di seluruh tubuh, seperti layaknya obor manusia.
Ketika gadis itu kembali ke kamarnya, dia melihat tempat tidurnya sudah terbakar. Langsung keesokan paginya, dia meninggalkan Universitas dan tidak pernah kembali
Dari semua kejadian paranormal, yang paling aneh adalah pintu kamar lama Condie. Tepat setelah kematian Condie, teman-temannya mengatakan mereka seperti melihat gambar wajah Condie yang sedang terbakar terpatri di permukaan pintu.
Meski pihak sekolah telah mengganti pintu tersebut tetapi wajah Condie selalu muncul kembali di permukaan pintu yang baru. Bahkan berkali-kali mereka mengganti pintu, tetap saja gambar itu selalu muncul seakan takmau pergi.
Hal ini membuat para wanita yang tinggal di sana sangat ketakutan. Akhirnya, mereka mencopot pintunya dan memasukkannya ke dalam gudang. Bahkan hingga saat ini, kamar yang pernah dihuni Condie tidak memiliki pintu dan tidak ada seorangpun berani menempati kamar itu, jadi dibiarkan tetap kosong.
Para siswa yang tinggal di sana hingga sekarang kadang masih suka melihat pintu mereka terbuka dan tertutup dengan sendirinya dan beberapa merasakan kehadiran hantu Condie masuk ke kamar mereka dan langsung menuju ke kamar mandi berteriak-teriak.
Para mahasiswi mengatakan setiap kali arwah Condie datang, dia tidak hadir dengan tenang, tapi berlari-lari di lorong-lorong dan berteriak-teriak seolah-olah dia masih terbakar.
Pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari kasus Connie adalah jangan berlari-lari saat tubuh terbakar karena tindakan ini mengakibatkan api terkipasi dan akan menyala semakin besar. Yang harus dilakukan adalah berguling-guling di tanah/lantai. Aksi ini akan membantu mempercepat padamnya api.
Pada tahun 1911 sekolah industri dirubah menjadi Institue Technology Alabama Girls. Dan tahun 1919, kata “and College for Women” ditambahkan. Nama ini kemudian berkembang menjadi Alabama College, State College for Women tahun 1923.
Universitas ini mulai menerima mahasiswa (laki-laki) di tahun 1956. Namanyapun dirubah lagi menjadi Alabama State College. Universitas ini juga menambahkan program kedokteran, hukum dan bisnis administrasi.
Alabama State College telah berkembang sedemikian rupa sehingga pada 1 September 1969, perguruan tinggi tersebut menjadi The University of Montevallo.
Universitas Montevallo yang berlokasi di kota Montevallo, 35 mil selatan Birmingham, Alabama kira-kira 7 mil dari Interstate 65 ini terdaftar dalam Daftar Bangunan Bersejarah Nasional.
Universitas Montevallo terdiri dari empat Perguruan Tinggi yaitu; The College of Arts and Sciences (Sekolah Tinggi Seni dan Sains), The Michael E. Stephens College of Business (Sekolah Tinggi Bisnis), The College of Education (Sekolah Tinggi Pendidikan), dan The College of Fine Arts (Sekolah Tinggi Seni Rupa).
Widz Stoops, PC-USA 01.13.2022
Malam Jum’at #6 - Alabama State
