“Aku ingin yang itu!” Genevive bersikeras. “Aku harus memilikinya!” Wanita gendut itu telah jatuh cinta pada sebuah properti yang luas di Semenanjung Old Mission, sebelah utara Kota Traverse.
Tak ada yang diinginkan suami Genevive kecuali membahagiakan istrinya yang cemburuan dan bertemperamental. Ia harus merogoh kantungnya dalam-dalam, menghabiskan sebagian besar dari keuntungannya sebagai seorang pengusaha kayu yang sukses untuk membeli properti idaman istrinya.
Setelah melakukan renovasi gila-gilaan pada tahun 1920an, sang “Chicago Tycoon” akhirnya menggunakan rumah tersebut sebagai rumah musim panas mereka.
Genevive juga tidak tanggung-tanggung mendekorasi rumah impiannya. Untuk memudahkan bergerak dari lantai satu ke lantai atas, ia memasang elevator di dalam rumah. Sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh pemilik rumah pada era itu.
Tapi diantara semua barang mewah di dalamnya hanya satu dianggapnya paling berharga. Sebuah kaca berbingkai warna emas didesain khusus agar siapapun yang berdiri di depannya akan selalu terlihat lebih ramping. Genevive yang semakin gendut menghabiskan waktu berjam-jam mengaca setiap harinya
Seiring waktu berlalu, kesehatan Genevive semakin memburuk. Suaminya, J.W. Stickney bahkan membayar perawat khusus untuk merawat istrinya. Tapi si pencemburu, Genevive takut kalau-kalau suaminya jatuh cinta pada wanita lain yang lebih muda, cantik dan langsing tentunya.
Ketakutan Genevive bukanlah tidak beralasan, suaminya memang menjalin hubungan cinta dengan perawat yang dipekerjakannya.
Dan lebih gila lagi, ternyata takdir berkata lain. Suami Genevive wafat lebih dulu. Meninggalkan seluruh kekayaan kepada sang perawat. Sedangkan Genevive hanya mendapatkan rumah dan cermin yang sangat dicintainya.
Genevive tidak sanggup menerima kenyataan, ia mengalami depresi akut. Janda itu kemudian mengakhiri hidup dengan gantung diri di dalam elevator.
Arwah Genevivepun gentayangan.
Mary berdiri di lorong lantai dua, mengagumi dirinya di depan kaca. Wanita berusia 42 tahun itu baru saja menikmati santapan makan malam di rumah keluarga Stickney yang pada tahun 1959 telah direnovasi, diubah menjadi restoran bernama Bowers Harbor Inn.
Setelah menghabiskan makan malam dan merasa kekenyangan, Mary terkejut melihat dirinya terlihat begitu langsing. “Aku kok langsing, ya? Kayanya berat badanku turun banyak!” Katanya sambil tertawa sendirian.
Mary terus memandangi figur tubuhnya di depan kaca berbingkai warna emas itu. Tetiba dari kaca ia melihat ada seseorang yang mengintip dari belakang bahunya. Mary menjadi salah tingkah.
“Duh, maaf!” Mary berkata dengan malu-malu dan langsung memutar badannya
untuk melihat sosok yang ada dibelakangnya tadi. “Saya cuma ...” suara Mary tiba-tiba tercekat, setelah tahu tidak ada seorangpun di belakangnya. Lorong lantai dua itu lengang.
Mary panik! Ia lari terbirit-birit menuruni tangga ke lantai bawah dan berteriak bahwa ia baru saja melihat arwah gentayangan Genevive Stickney!
Selain yang dialami Mary, masih banyak fenomena paranormal lain yang tak terhitung jumlahnya. Dari lampu berkedip-kedip, barang-barang melayang, pintu terkunci yang terbuka tanpa sebab, bahkan elevator yang sudah lama tidak berfungsi, kadang bergerak sendiri dari lantai ke lantai.
Bowers Harbor Inn dikenal sebagai salah satu bangunan paling angker di Michigan dan telah mendapat pengakuan nasional. Bahkan tempat ini pernah masuk fitur acara televisi di Amerika “Unsolved Mysteries”.
Bower Harbor Inn dirubah menjadi restoran pada akhir tahun 1950-an. Setelah pindah ke beberapa pemilik, kini menjadi dua restoran yaitu Mission Table dan Jolly Pumpkin. Tempat ini masuk dalam Daftar Tempat Bersejarah Nasional Amerika ditahun 2011.
Masih penasaran? Kalau Kompasianer kebetulan berkunjung ke Amerika, singgahlah ke Michigan. Alamat lengkapnya 13512 Peninsula Drive, Traverse City, Michigan 49686 - USA.
Berlokasi di tempat non-komersial yang sangat indah, terletak sekitar pertengahan jalan menuju Old Mission Peninsula yang panjangnya 18 mil membelah Grand Traverse Bay dengan pemandangan luar biasa dari sisi barat Grand Traverse Bay, dekat sebuah inlet dengan area pantai dan kapal-kapal yang menarik perhatian.
Cermin Genevivepun hingga kini masih terpampang di lorong lantai dua. Berkacalah dan katakan : “Mirror, mirror on the wall, who is the tinniest of them all?”
Widz Stoops, PC-USA 12.16.2021
Malam Jum’at #2 (Michigan State)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
