Sebagian besar orang di Indonesia masih menganggap pembicaraan mengenai hal-hal yang berbau esek-esek atau kamasut, istilah yang sering dipakai Kompasianer Acek Rudy Gunawan sebagai sesuatu yang tabu.
Padahal, para ahli psikologi justru menyarankankan bahwa edukasi tentang seks itu sangat penting diajarkan sejak dini kepada anak-anak. Sayangnya, banyak para orang tua malah memilih menghindar untuk urusan yang satu ini.
Tapi tidak demikian halnya dengan keluarga Pak Arrohsa. Mereka sangat setuju akan apa yang disarankan oleh para pakar psikologi mengenai pentingnya pengetahuan seks di usia dini. Hanya saja, mereka belum menemukan titik nyaman untuk membicarakan hal ini kepada si Opik, anak semata wayang mereka yang kini telah berusia tujuh tahun.
Hingga suatu hari, dadak sontak si Opik menanyakan hal yang selama ini ditakutkan oleh Bu Arrohsa dan membuat dadanya berdegup kencang.
"Bu, Opik asalnya dari mana sih?"
Bingung bercampur stress dengan pertanyaan itu, akhirnya Bu Arrohsa memutuskan untuk mendiskusikannya terlebih dahulu dengan suaminya Pak Arrosa, ayah Opik.
"Opik sayang, Ibu diskusikan dulu dengan Bapakmu ya, beri waktu tiga hari agar Bapak dan Ibumu dapat menjawabnya dengan baik.
"Tiga hari?" Opik menanggapi jawaban Ibunya dengan pertanyaan, untuk memastikan kalau ia tidak salah dengar.
"Iya sayang, tiga hari saja" Jawab Ibunya dengan nada memohon.
Opik akhirnya mengiyakan.