Sedangkan orang Yunani Kuno percaya akan adanya ruh atau spirit yang hadir saat seseorang dilahirkan. Ruh ini dipercaya mempunyai hubungan mistik dengan Dewa dan mengawasi saat seseorang lahir ke dunia.
3. Acara tiup lilin dimulai di Yunani.
Para Dewa dan Dewi memegang peranan penting dalam sejarah Yunani. Orang Yunani Kuno memberikan banyak persembahan dan pengorbanan untuk menyenangkan para Dewa dan Dewi mereka, tidak terkecuali Dewi Bulan Artemis.
Sebagai penghargaan untuknya, Orang Yunani mempersembahkan kue berbentuk bulan dengan nyala lilin di atasnya sebagai simbol kemilau cahaya bulan dan kecantikan Dewi Artemis.
Nyala lilin merupakan tanda pengiriman do'a dan meniup lilin disertakan dengan sebuah harapan juga cara lain untuk mengirimkan pesan kepada para Dewa-Dewi.
4. Perayaan ulang tahun bermula sebagai bentuk sebuah perlindungan.
Orang Yunani Kuno percaya pada saat kelahiran seorang Dewa, akan hadir juga Roh Jahat yang dapat dihalau dengan menyalakan lilin-lilin sebagai penerangan di kegelapan. Dalam artian, nyala lilin merupakan suatu bentuk perlindungan.
Selain itu orang-orang datang berkumpul untuk turut melindungi dengan membawa hadiah dan memberi harapan baik, bahkan bersorak sorai membuat kebisingan agar Roh-Roh Jahat takut dan pergi.
5. Romawi Kuno,lo bangsa yang pertama kali merayakan hari ulang tahun untuk rakyat biasa (umum).
Rakyat biasa di zaman Romawi Kuno tercatat dalam sejarah sebagai yang pertama kali mengadakan perayaan hari ulang tahun bersama keluarga dan kerabat terdekat.
Hari ulang tahun orang terkenal dicanangkan sebagai hari libur umum oleh pemerintah pada saat itu. Sedangkan rakyat biasa yang merayakan hari ulang tahun ke 50 akan mendapatkan hadiah dari pemerintah berupa kue khusus terbuat dari terigu, minyak zaitun, madu dan keju parut.